Page 2 - Modul Menyunting
P. 2

BAB 2
                                             Menyunting Ejaan dan Tanda Baca


                        A.  Materi

                                Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI V : 2016), ejaan adalah

                            kaidah  cara  menggambarkan  bunyi-bunyi  (kata,  kalimat,  dan  sebagainya)
                            dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca. Ejaan dan

                            tanda baca merupakan faktor penting dalam penyuntingan sebuah naskah atau
                            karangan.  Seorang  penyunting  agar  dapat  menyunting  dengan  baik,  modal

                            utama yang harus dimiliki adalah mampu menguasai Pedoman Umum Ejaan

                            Bahasa Indonesia (PUEBI : 2016) karena pada dasarnya tulisan yang baik dan
                            benar  yaitu  tulisan  yang  sesuai  dengan  tata  bahasa  baku  bahasa  Indonesia.

                            Ejaan  merupakan  komponen  bahasa  ragam  tulis  yang  sangat  menentukan
                            benar  salahnya  sebuah  tulisan.  Ejaan  yang  dibahas  dalam  bab  ini  meliputi

                            pemakaian  huruf  kapital  dan  penulisan  kata.  Tanda  baca  yang  dibahas

                            meliputi tanda titik, koma, titik dua, dan titik koma. Aturan pemakaian ejaan
                            ini terdapat dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI, 2016).


                        1.  Pemakaian Huruf Kapital

                                Aturan  pemakaian  huruf  kapital  dalam  Pedoman  Umum  Ejaan  Bahasa
                            Indonesia (PUEBI, 2016: 18-26) adalah.

                            1)  Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat.

                            2)  Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk
                                julukan.

                            3)  Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
                            4)  Huruf  kapital  dipakai  sebagai  huruf  pertama  setiap  kata  nama  agama,

                                kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan.
                            5)  a)  Huruf  kapital  dipakai  sebagai  huruf  pertama  unsur  nama  gelar

                                kehormatan,  keturunan,  keagamaan,  atau  akademik  yang  diikuti  nama

                                orang, termasuk gelar akademik   yang mengikuti nama orang; b) Huruf
                                kapital  dipakai  sebagai  huruf  pertama  unsur  nama  gelar  kehormatan,







                                                               2
   1   2   3   4   5   6   7