Page 61 - Modul STEM
P. 61
2. Proses peredaran darah sebagai berikut Darah dari seluruh tubuh,
akan masuk pertama kali ke serambi kanan, sehingga darah dalam serambi
kanan banyak mengandung CO2. Dari serambi kanan, darah akan melewati
katup trikuspidalis (berdaun tiga) menuju bilik kanan. Katup ini berfungsi
agar darah tidak dapat kembali ke serambi kanan. Darah yang ada dalam
bilik kanan, dipompa oleh bilik kanan melewati arteri pulmonalis menuju
paru-paru agar CO2 dalam darah terlepas dan terjadi pengikatan O2. Darah
dari paru-paru mengalir melalui vena pulmonalis menuju serambi kiri,
sehingga darah dalam serambi kiri banyak mengandung O2. Darah dari
serambi kiri turun melalui katup bikuspidalis (berdaun dua) menuju bilik
kiri. Bilik kiri akan memompa darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh
aorta.
3. Angka pertama (110) disebut angka sistol. Angka ini menunjukkan
tekanan saat bilik berkontraksi dan darah ditekan keluar jantung. Tekanan
darah turun saat bilik relaksasi. Angka kedua (90), angka yang
lebih rendah daripada angka pertama disebut angka diastole. Angka ini
merupakan hasil pengukuran tekanan saat bilik relaksasi dan mengisidarah,
tepat sebelum bilik-bilik ini berkontraksi lagi.
4. Karena orang yang bergolongan darah AB dapat menerima darah dari
semua golongan darah sehingga golongan darah AB disebut resipien
universal, sedangkan golongan darah O dikatankan sebagai donor universal
hal ini dikarenakan orang yang bergolongan darah Odapat memberikan
darahnya ke semua golongan darah sehingga disebut donor universal.
5. Karena merokok dapat menyebabkan gangguan pada sistem
peredaran darah. Pada seorang yang merokok, asap rokok akan merusak
dinding pembuluh darah. Kemudian nikotin yang terkandung dalam asap
rokok akan merangsang hormon adrenalin yang akibatnya akan mengubah
metabolisme lemak. Hormon adrenalin akan memacu kerja jantung. Selain
itu, merokok menyebabkan elastisitas pembuluh darah berkurang, sehingga
meningkatkan pengerasan pembuluh darah arteri dan meningkatkan faktor
pembekuan darah yang memicu penyakit jantung dan stroke. Perokok
mempunyai peluang terkena stroke dan jantung koroner sekitar dua kali
lipat lebih tinggi dibanding dengan bukan perokok