Page 9 - Endang Prihatiningsih
P. 9

Modul 2. Bentuk Molekul





                           3.  Uraian Materi



                                                 KEGIATAN BELAJAR 1

                         Bentuk molekul menggambarkan kedudukan atom-atom di dalam suatu molekul,
                   yaitu kedudukan atom-atom dalam ruang tiga dimensi dan besarnya sudut-sudut ikatan

                   yang dibentuk dalam suatu molekul, serta ikatan yang terjadi pada molekul tersebut yang

                   dibentuk  oleh  pasangan-pasangan  elektron.  Bentuk  molekul  dapat  dijelaskan  dengan
                   menggunakan  berbagai  pendekatan,  misalnya  teori  tolakan  pasangan  elektron  (Valence

                   Shield Electron Pair Repulsion) dan teori orbital bastar (hibridisasi orbital).
                         Menurut  teori  VSEPR  meskipun  kedudukan  pasangan  elektron  dapat  tersebar  di

                   antara atom-atom tersebut, tetapi secara umum terdapat pola dasar kedudukan pasangan-
                   pasangan  elektron  akibat  adanya  gaya  tolak-menolak  yang  terjadi  antara  pasangan

                   elektron-elektron  tersebut.  Atom-atom  dalam  berikatan  untuk  membentuk  molekul

                   melibatkan  elektron-elektron  pada  kulit  terluar.  Ikatannya  terbentuk  karena  pemakaian
                   bersama pasangan elektron (ikatan kovalen). Oleh sebab itu, bentuk molekul ditentukan

                   oleh kedudukan pasangan-pasangan elektron tersebut.
                         Di dalam suatu molekul senyawa, umumnya terdapat atom yang dianggap sebagai

                   atom pusuat. Misalnya, pada senyawa H 2O. Atom yang berperan sebagai atom pusat yaitu

                   atom  oksigen.  Sementara  pada  molekul  PCl 3,  atom  fosforus  sebagai  atom  pusatnya.
                   Pasangan  elektron  yang  berada  di  sekitar  atom  pusat  dibedakan  menjadi  pasangan

                   elektron ikatan yang selanjutnya disebut dengan PEI dan pasangan elektron bebas yang
                   selanjutnya disebut dengan PEB. PEB mempunyai gaya tolak yang lebih besar daripada

                   PEI. PEB akan menempati ruang yang lebih luas pula. Hal ini disebabkan karena gaya

                   tolak yang kuat dari PEB.  Pasangan elektron dalam suatu molekul akan menempatkan
                   diri,  sehingga  gaya  tolak-menolak  pasangan  elektron  kecil.  Agar  kedudukan  pasangan

                   elektron tersebut menghasilkan gaya tolak-menolak yang rendah, maka pasangan elektron
                   tersebut berada pada jarak yang saling berjauhan satu sama lain.








               Endang Prihatiningsih – SMA Negeri 3 Lumajang TP. 2021/2022                         5
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14