Page 7 - Makalah Ekonomi Pendidikan
P. 7
BAB III
PEMBAHASAN
Sejarah Pertumbuhan Ekonomi Dengan Varian Sistem Dan Pendidikannya
A. Ekonomi Nasional (1945-1959)
Langkah indonesia untuk mencapai perekonomian yang ideal bukanlah
hal mudah, dari zaman penjajahan hingga sekarangpun belumlah bisa
dibilang “ideal” karena faktor pendidikan ataupun kebijakan yang kurang
sesuai dengan kondisi tanah air tercinta ini.
Pada zaman penjajahan sudah kita ketahui bersama bahwa rakyat
indonesia diperbudak oleh bangsa penjajah dengan cara kerja paksa dengan
upah yang sangat minim. Bahkan sumber daya alam yang begitu besar yaitu
tambang emaspun diambil oleh mereka dan indonesia hanya dapat 8% saja
dari hasil tambang itu.
Setelah merdeka dari penjajahan belanda maka sistem ekonomi
indonesia berubah dari Ekonomi Kolonial ke Ekonomi Nasional dengan
konsep yang diberikan Bung Hatta pada masa itu. Namun untuk mengubah
sistem bukanlah satu hal yang mudah, tentunya banyak rintangan yang harus
djalani agar perekonomian menjadi lebih baik. Salah satunya Agresi Militer
yang dilakukan oleh Belanda setelah indonesia bisa berlepas diri dari
jepang.
Untuk mengantisipasi hal tersebut Syafruddin Prawiranegara (Menteri
keuangan kabinet Hatta sekaligus menjadi kebijakan mata uang pertama di
indonesia) membuat kebijakan yang dinamakan “Gunting Syafrudin”.
Kebijakan ini yaitu menggunting mata uang NICA dan de javasche Bank
pecahan 5 gulden ke atas (Mata uang belanda pada masa penjajahan).
Sebagai contoh ada uang 10 gulden digunting menjadi 2 bagian. Uang 5
gulden (bagian kiri) bisa kita pakai untuk jual beli dan 5 gulden (bagian
kanan) ditukar obligasi (Surat utang). Tujuannya untuk menghindari inflasi.
Sistem ekonomi yang sudah benar diterapkan di indonesia terjadi pada
zaman kabinet Natsir yang industri skala kecilpun mulai berkembang
4