Page 3 - Buletin Muwahhidin
P. 3
َ
ُ َ
َ
ْ َ
ْ ُ
ّ
ْ
ٌ
ء ﻞ ﻞﺒﻗ ﻢﻠﺴﻣ ﺎﻧأ َ
ٍ
ِ
ِ
berkembang dengan persepsi dirinya Hal ini yang sangat ditekankan oleh
terhadap lingkungannya. Hal yang mirip prof. Al-Attas. Karena ketika manusia
dikatakan Maslow bahwa manusia sudah lupa dan atau tidak tahu tentang hal
berkembang adalah karena hasratnya ini manusia akan sangat sekuler. Manusia
(desire). diajari siapa dirinya, dari mana ia berasal,
Keduanya sama-sama tidak ke mana ia diturunkan, dan ke mana ia akan
berakhir dan kekal di sana.
mengaitkan perkembanganan dan
kemajuan manusia kepada pijakan yang Bagi setiap muslim hal ini mungkin
t e g a s . R o g e r s m e n d a s a r k a n sudah tidak asing lagi. Namun, alangkah
perekembangan manusia terhadap lebih baiknya jika pengetahuan itu menjadi
lingkungannya, dan maslow kepada hasrat landasan yang melahirkan sikap yang
manusia. benar (right action).
Bukankah tidak semua lingkungan Seseorang yang menyadari mana ia
melahirkan kebenaran, dan bahkan berasal dan ke mana ia berakhir tidak akan
lingkungan itu sendiri perlu ditata dan hidup semena-mena. Ia akan selalu
diperbaiki. Apalagi hasrat manusia, yang mengaitkan segala sesuatu dengan baik
padanannya dalam bahasa arab adalah al- dan buruk, benar dan salah, sesuai dengan
hawa yang tidak semuanya baik pula. kehendak Allah.
Ringkasnya, be your self itu perlu pijakan.
Dari siklus tersebut, Al-Attas
Akibat dari keyakinan tersebut, menggambarkan bahwa kehidupan seperti
muncul permasalahan yang begitu garis melingkar (lingkaran), bukan seperti
banyaknya. Seperti kebebasan tanpa batas garis lurus. Artinya, semuanya berasal dari
(freedom), sikap arogan/sombong, Allah dan akan kembali kepada-Nya (Inna
kapitalisme, sekularisme, sikap lillāhi wainna ilaihi rāji'ūn).
eksploitatif terhadap alam dan lain-lain.
Sementara konsep garis lurus adalah
Hal itu hanya karena tidak adanya
siklus kehidupan yang diyakini oleh
pengakuan (acknowledgment) penciptaan
peradaban barat sekuler. Dalam siklus
Tuhan terhadap manusia.
kehidupan yang digambarkan melingkar,
Sebaliknya, seseorang yang bukan seperti garis lurus.
menyadari penciptaan Tuhan terhadap
Artinya, semuanya berasal dari Allah
dirnya ia akan melaksanakan perjanjian
dan akan kembali kepada-Nya (Inna lillāhi
dengan Tuhannya (Alastu birabbikum,
wainna ilaihi rāji'ūn). Sementara konsep
qālū balā syahidnā). Ia diajari oleh
garis lurus adalah siklus kehidupan yang
Tuhannya tentang siklus kehidupan.
diyakini oleh peradaban barat sekuler.
Tinjauan Ringkas Hakikat Manusia 3
Muwahiddin Pers