Page 29 - BMH JATIM-MAJALAH MULIA EDISI SEPTEMBER 2021 VERSI ONLINE
P. 29
perbaiki motor. Alhamdulillah, bisa
hidup kembali,” ujarnya.
Ujian ketangguhan ternyata be-
lum selesai. Malah lebih besar. Itu
dialami ketika menuju arah pulang.
Disebuah tikungan tajam lagi menan-
jak, tetiba sebuah truk besar yang
berlawanan arah hilang kendali. Ba-
gian kepalanya memakan badan
jalan.
Hitungan detik, nyaris terjadi ta-
brakan. Dalam sekejap, putra pas-
angan bapak Ahmad Saudi dan ibu
Aminah ini langsung banting setir ke
kiri. Naasnya, di tepi jalan ada jurang
dengan kedalaman belasan meter.
Sruuuuuutttt.....
Musron meluncur ke jurang ber-
sama motor. Untungnya, posisi ter- Pilihan sekolah formal yang niatn-
lungkup, sehingga bagian dada dan ya berkonsentrasi di bidang tahfidz,
perut terlindungi oleh tas ransel mili- bukan tanpa kajian. Ia melihat kultur
knya. Ia baru tertahan ketika badan- warga kota yang melek akan pendi-
nya menabrak batu besar. Paha dan dikan, menjadi penilaian tersendiri.
kakinya lecet-lecet. Dibantu warga, Selain itu, ia juga melakukan sur-
sosok bertubuh tinggi besar ini bisa vei ke wali-wali murid di beberapa
naik ke atas. Juga motornya. TK. Didapati data, bahwa banyak
“alhamdulillah Allah masih mem- dari mereka yang menginginkan
beri keselamatan. Tanpa pertolon- anak-anak sekolah tahfidz.
gan-Nya, sudah pasti tidak bisa “Jadilah bidang itu (sekolah tah-
menghindari tabrakan itu,” kisah fidz) yang menjadi program unggu-
Musron. lan,” ulasnya.
Lalu, bagaimana dengan gedung
Merintis Sekolah sekolah?
Tidak lama mengemban amanah Bertepatan lokasi tanah wakaf
sebagai nakhoda gerakan dak- dekat dengan masjid. Masjid itulah
wah pesantren, Musron mendapat yang dilobi untuk dijadikan ‘ruang
amanah baru. Ia ditugasi untuk sekolah.’ Pihak pengurus menyam-
membukan Dewan Pimpinan Daerah but baik. Untuk angkatan pertama,
(DPD) Bengkulu. Di kota. Pesantren sebanyak empat belas siswa terdaft-
mendapat tanah wakaf dari mantan ar.
wakil Gubernur Bengkulu, yang lu- Layaknya perjalanan dak-
asnya berkisar setengah hektare. wah yang tak melulu mulus, begitu
Tanah wakaf itu sama sekali ti- juga yang dialami oleh suami Nur
dak ada bangunan. Meski demikian, Istianah ini. Enam bulan pertama
tak munyurutkan tekatnya untuk berjalan normal. Namun selepas
melakukan terobosan besar; mem- itu, mulai ada gesekan. Ada oknum
buka pendidikan formal jenjang SD pengurus yang mulai mempersoal
(Sekolah Dasar). keberadaan sekolah. Tidak mau
“Semangatnya, gerak saja dulu. memperpanjang persoalan, Musron
Buat program. Nanti akan ada jalan memilih untuk angkat kaki.
keluar,” kata bungsu dari enam ber- “Sekolah dipindahkan ke lokasi
saudara ini. tanah wakaf. Karena tidak ada uang
Muharram 1443/September 2021 | MULIA 25