Page 27 - BMH JATIM-MAJALAH MULIA EDISI SEPTEMBER 2021 VERSI ONLINE
P. 27
aku berbuat salah dan tante langsung menyelesaikan hafalan dan juga
meberiku pilihan ingin lanjut SMA di pendidikanku di kampus ini. Belia
dekat rumahnya atau pulang ke kam- selalu berpesan agar aku selalu se-
pung dan tidak boleh lagi menginjak rius dan bersungguh-sungguh dalam
rumahnya. Aku benar-benar dilema belajar ilmu Syar’i dan juga agar aku
saat itu. Akhirnya aku diam-diam selalu isitqamah dengan Al-Qur’an
pulang ke kampung saat itu, aku ti- agar bisa menjadi syafa’at di akhirat
dak berani menceritakan kejadian itu kelak.
ke siapapun dirumahku. Ketika sam- Aku selalu berazzam untuk se-
pai dirumah aku hanya bisa menangis lalu memenuhi keinginan-keinginan
tak bisa berkata apapun. Bapak ha- beliau. Beliau menjadi motivator ter-
nya membiarkanku menangis tan- besarku. Walaupun sampai saat ini
pa bertanya apapun. Mulailah aku kami masih sangat jarang komusni-
mengambil kesimpulan bahwa bapak kasi hanya untuk bertukar kabar, na-
benar-benar ingin membuangku dan mun nasehat dan harapan-harapan
tidak sayang lagi padaku. beliau masih selalu teringat dihati
Setelah berhari-hari dirumah dan kami anak-anaknya. Semoga Ba-
tidak mengikuti kegiatan belajar diko- pak selalu diberi kesehatan di masa
ta, tiba-tiba bapak mendatangiku di tuanya saat ini sampai bisa melihat
teras kala itu lau menanyakan mas- anak-anaknya sukses. /Mahabbatus
alahku. Aku kembali menangis keti- Syahidah*
ka mendengar beliau berkata “tidak
apa-apa nak, itu hanya bagian dari
perjuangan dan juga pembelajaran
yang akan berbuah pengalaman in-
dah yang amat berharga. Tetap ting-
gal dirumah tante, bapak tidak ingin
keluarga mengecapmu sebagai peru-
sah hubungan keluarga kita. Nikmati
saja alurnya dan seriuslah belajar dis-
ana jangan banyak main. kamu harus
bisa jadi kebanggaan keluarga.”
Lain lagi nasehat-nasehat beliau
ketika aku sudah kuliah di kampus
peradaban ini. Waktu itu aku sen-
dang menhabiskan waktu da’wah
fardiyah dikampung. Sebnarnya aku
enggan kembali ketika waktu per-
pulangan ke kampus hijau sudah
dekat. Waktu dimana aku benar-be-
nar rapuh masa itu. Ketika aku hara-
pan-harapanku dikampus hijau benar
benar punah seiring dengan bubarn-
ya program takhashshush. Namun
sebelum pulang kampung untuk
da’wah fardhiyah itu aku sempat ikut
daurah menghafal empat puluh hari.
Aku menceritakan semuanya ke Ba-
pak dan aku juga mengungkapkan
bajwa aku sudah tidak ingin kembali
ke sana, aku ingin menyelesaikan ha-
falanku saja. Namun beliau langsung
meminta sesuatu yang bagiku san-
gat sulit. Beliau memintaku untuk
Muharram 1443/September 2021 | MULIA 23