Page 44 - untitled
P. 44

kalian bertanya, siapakah yang berkuasa atas alam   semesta ini dan yang
                 mengaturnya sedemikian rupa? Semua itu adalah kemahakuasaan dari
                 Hyang Widhi Wasa. Ia yang berkuasa untuk mengadakan, mengatur,

                 memelihara, menghilangkan, dan mengembalikan alam semesta ini beserta
                 isinya ke asalnya.

                     Hyang Widhi Wasa itu tunggal (Esa), akan tetapi Beliau diberi sebutan
                 “sahasra nama” yang artinya memiliki beribu-ribu nama atau gelar walaupun
                 pada hakikatnya adalah satu. Hal ini disebabkan karena keterbatasan akal

                 dan indra yang dimiliki oleh manusia, sedangkan Tuhan tidak terbatas baik
                 sifat maupun wujud-Nya. Oleh sebab itu, umat Hindu memberikan banyak
                 gelar kepada Tuhan sesuai dengan fungsi Beliau, walaupun ia tetap satu.
                 Dalam kitab   Tattwa       disebutkan bahwa Hyang Widhi Wasa        dapat

                 digolongkan menjadi tiga, yaitu Siwatma, Sadha siwa, dan Parama siwa.
                 Parama siwa,  yaitu Hyang Widhi Wasa    dalam keadaan Nirguna    atau suci
                 murni yang disebut juga Nirguna Brahman.  Sadha siwa, yaitu Hyang Widhi
                 Wasa yang  dalam keadaan Mahakuasa atau disebut Saguna Brahman, dan

                 Siwatma yang artinya Hyang Widhi Wasa memiliki sifat maya (tidak terlihat)
                 yang menjadi sumber kehidupan (jiwatman) bagi semua makhluk hidup di
                 dunia ini.

                                                        Dalam kemahakuasaan-Nya se bagai
                                                    Sada Siwa, Hyang Widhi Wasa      mulai

                                                    terpengaruh unsur maya     (yang tidak
                                                    nyata/tidak terlihat) sehingga Beliau
                                                    memiliki sifat, aktivitas, dan fungsi.
                                                    Dalam keadaan ini, Beliau juga disebut

                                                    “Saguna    Brahman”,    yaitu  Parama
                                                    Siwa  yang telah bersatu dengan sakti-
                                                    Nya, sehingga Ia dapat menentukan
                                                    dan    mengatur     tertibnya   hukum
                  Gambar 2.3 Padmatiga di Pura Besakih
                      sebagai Sthana Tri Purusa     alam semesta, yaitu adanya Utpeti
                        Sumber: Ni Kadek Suparthi (2021)
                                                    (penciptaan), Sthiti (Pemeliharaan), dan
                                                    Pralina  (Pengembalian ke tempat asal).



                 28 | Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti untuk SMP Kelas VIII
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49