Page 80 - untitled
        P. 80
     “ Nihan mata kami mangke, manawai, manguwuh, mapitutur, ling
                     mami, ikang artha, kama malamaken Dharma juga ngulaha, haywa
                   palangpang lawan Dharma mangkana ling mami, ndatan juga angrengo
                       ri haturnyan eweh sang makolah Dharmasadhana, apa kunang
                                                 hetunya.”
                                           (Sarasamuscaya, 11)
                                                Terjemahan:
                   Itulah sebabnya hamba, melambai-lambai, berseru-seru memberi ingat;
                     kata hamba : “dalam mencari Artha dan Kama itu hendaknya selalu
                      dilandasi oleh Dharma; jangan sekali-kali bertindak bertentangan
                     dengan Dharma” demikian kata hamba; namun demikian, tidak ada
                   yang diperhatikannya, oleh karena katanya, adalah sukar berbuat atau
                   bertindak bersandarkan Dharma, Apa gerangan sebabnya? (I Nyoman
                                           Kajeng,DKK. 1997:14)
                     Selanjutnya, hakekat Dharma    juga dijelaskan dalam kutipan Kitab
                 Udyoga Parwa berikut ini.
                   “Ikang Dharma ngaranya, hetuning mara ring swarga ika, kadi gatining
                               perahu, an hetuning banyaga nentasing Tasik”
                                            (Undyoga Parwa)
                                                Terjemahan:
                      Yang disebut Dharma adalah jalan untuk pergi ke sorga, sebagai
                    halnya perahu, sesungguhnya merupakan alat bagi pedagang dalam
                                            mengarungi lautan.
                     Selain itu, dalam Kitab Sarasamuscaya Sloka 12 juga menjelaskan tetang
                 Dharma.
                 64 | Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti untuk SMP Kelas VIII





