Page 87 - untitled
P. 87

8.  Sad Upaya Guna
                            Dalam Lontar Rajapati Gondala dijelaskan ada enam upaya yang harus
                        dilakukan oleh seorang raja dalam memimpin negara. Keenam upaya ini
                        disebut juga sebagai Sad Upaya Guna. Adapun keenam upaya tersebut adalah
                        : Siddhi (kemampuan bersahabat); Wigrha (memecahkan setiap persoalan) ;
                        Wibawa (menjaga kewibawaan); Winarya (cakap dalam memimpin); Gascarya
                        (mampu menghadapi lawan yang kuat) dan Stanha (menjaga hubungan baik).
                        Dalam lontar yang sama disebutkan pula ada 10 macam orang yang bisa
                        dijadikan sahabat oleh Raja. Kesepuluh macam tersebut adalah orang yang :
                        a.  Satya (jujur).
                        b.  Arya (orang besar/mulia).
                        c.  Dharma (baik).
                        d.  Asurya (dapat mengalahkan musuh).
                        e.  Mantri (bisa mengabdi dengan baik).
                        f.   Salya Tawan (banyak kawannya).
                        g.  Bali (kuat dan sakti).
                        h.  Kaparamarthan (mempunyai visi yang jelas).
                        i.   Kadiran (tetap pendiriannya).
                        j.   Guna (banyak ilmunya).


                    9.  Pañca Satya
                            Selain upaya, sifat, dan kriteria sebagaimana yang telah disebutkan di
                        atas, masih ada satu lagi landasan bagi pemimpin Hindu dalam melaksanakan
                        tugasnya sehari-hari. Landasan ini ada lima yang dikenal sebagai Pañca Satya.
                        Lima Satya ini harus dijadikan sebagai landasan bagi seorang pemimpin
                        Hindu di manapun dia berada. Kelima landasan itu adalah :
                        a. Satya Hrdaya (jujur terhadap diri sendiri/setia dalam hati).
                        b. Satya Wacana (jujur dalam perkataan/setia dalam ucapan).
                        c. Satya Samaya (setia pada janji).
                        d. Satya Mitra (setia pada sahabat).
                        e. Satya Laksana (jujur dalam perbuatan).

                            Kelima landasan ini juga harus dijadikan pedoman dalam hidupnya.
                        Sehingga ia akan menjadi seorang pemimpin yang hebat, berwibawa,
                        disegani dan sebagainya. Tingkat keberhasilan dari seorang pemimpin
                        dalam memimpin itu sendiri ditentukan oleh dua faktor, yaitu : faktor usaha
                        manusia (Manusa atau jangkunging manungsa) dan faktor kehendak Tuhan
                        (Daiwa atau jangkaning Dewa). Sementara tingkat keberhasilannya bisa
                        berupa penurunan (Ksaya), tetap atau stabil (Sthana) dan peningkatan atau
                        kemajuan (Vrddhi) (Kautilya,2004:392-393).









                                                        Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti  81
   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92