Page 25 - E-Modul Revisi_Neat
P. 25
E-Modul Biologi
Perubahan dan Pelestarian Lingkungan 21
Berbasis Literasi Ekologi dan Terintegrasi Kearifan Lokal Ammatoa Kajang
4. Gas Rumah Kaca (Karbon Dioksida (CO2), Belerang
Dioksida (SO2), Nitrogen Monoksida (NO), Nitrogen
Dioksida (NO2), Gas Metana (CH4), dan
Klorofluorokarbon (CFC)
Beberapa dekade sekarang udara disekeliling kita menjadi
semakin panas hal itu diakibatkan oleh bertambahnya gas
18
rumah kaca . Karbon dioksida atau gas CO2 adalah salah satu
jenis Gas Rumah Kaca (GRK) dengan konsentrasi tertinggi ke lima
19
atmosfer . Menurut WHO, karbon dioksida adalah gas rumah
kaca yang menyumbang sekitar 64% efek pemanasan pada
iklim. Peningkatan rata-rata tahunan sebesar 2,2 bagian per juta
(ppm) dari tahun 2021 hingga 2022 sedikit lebih kecil dibanding-
kan tahun 2020 hingga 2021 dan selama dekade terakhir (2,46
ppm tahun). Alasan yang paling mungkin gas CO2 ini berasal dari
penggunaan bahan bakar fosil baik untuk kegiatan industri
maupun berkendara. Adapun bahan-bahan di permukaan bumi
yang berperan aktif untuk mengabsorsi hasil pembakaran tadi
ialah tumbuh-tumbuhan, hutan, dan laut. Jadi bisa dimengerti
bila hutan semakin gundul, maka panas di bumi akan juga
20
semakin naik . Adapun bunyi pasang yang relevan terhadap
pelestarian hutan yaitu:
“
“Anjo boronga iya kontaki bosiya nasaba konre mae
pangairangnga Ia minjo boronga nikua pangarang.” (Apabi-
la kayu-kayu di hutan ditebang maka curah hujan akan
berkurang dan mata air akan hilang (mengering). Demikian
pesan nenek moyang kita.
“Narie' kaloro battu riboronga, narie' timbusu battu
rikajua.” (Adanya sungai yang berasal dari hutan,
dimana mata airnya berasal dari pepohonan).
Makna butir Pasang di atas bahwa hutan yang
mengundang hujan sebab disini tidak ada pengairan, maka
hutanlah yang berfungsi sebagai pengairan karena mendatang-
kan hujan. Hal tersebut memberi pemahaman bahwa hutan
21
sangat berperan penting dalam kehidupan .
18 Ivana Sakura Indah Margareth and others, ‘Peramalan Kadar Konsentrasi Co 2 Di Atmosfer Indonesia’, in Seminar Nasional Statistika
Aktuaria, 2023 <https://doi.org//prosidingsnsa.statistics.unpad.ac.id/>.
19 Novita Ambarsari and, Bambang, Kajian Perkembangan Teknologi Sounding untuk Mengukur Konsentrasi CO_2 di Atmosfer, Berita
Dirgantara, Vol. 12.1, (2011), h. 28.
20 Riza Pratama, ‘Efek Rumah Kaca Terhadap Bumi’, Buletin Utama Teknik Vol., 3814.2 (2019), 120–26 <https://doi.org/jurnal.uisu.ac.id/index.php/but>.
21 Syarif and others.

