Page 43 - E - MODUL STUDI AGAMA KONTEMPORER
P. 43

seseorang  dalam  menanamkan  pengaruh  ideologinya  terhadap  bangsa  lain,

                            seperti  Amerika  Serikat  dan  negara-negara  Eropa  Barat.  Celakanya,  bahwa
                            pusat-pusat informasi di negara-negara berkembang khususnya mayoritas yang

                            beragama  Islam  ternyata  hanya  mampu  berperan  sebagai  penerima  pusat

                            informasi dunia saja, sehingga konsep sekuler dari “pusat” dengan serentak
                            berkembang secara “mendunia”. Dari kausalitas di atas, kita boleh berharap

                            bahwa sebuah pendekatan sejarah dan teori sosial yang lebih global kita dapat
                            memfilter pengaruh globalisasi yang semakin kencang agar entitas nilai-nilai

                                                                                           38
                            lokal tidak terkikis oleh nilai-nilai luar yang sudah bersifat global.
                        C.  Permasalahan Pendidikan Islam Di Era Globalisasi

                                Globalisasi  telah  membawa  wajah  baru  dalam  proses  ekspansi  besar-

                            besarannya dan berusaha mendominasi kekuatan teknologi, ilmu pengerahuan,
                            politik,  budaya,  militer,  dan  ekonomi.  Sehingga  banyak  permasalahan

                            pendidikan yang muncul dan berkembang yang mampu menguatkan sistem

                            pendidikan Islam dan melemahkan di sisi yang lain. Hal tersebut tidak lepas
                            dari  aspek  positif  dan  negatif  dari  globalisasi  itu  sendiri.  Ada  beberapa

                            permasalahan pendidikan Islam yang muncul dari adanya proses pertumbuhan
                                                             39
                            dunia saat ini, di antaranya adalah:
                            a. Konformisme
                                   Konformisme biasanya terjadi pada suatu kondisi yang sudah mapan

                               (established)  dan  merambat  dengan  halus  disetiap  ranah  kehidupan

                               manusia,  tidak  terkecuali  dunia  pendidikan.  Rasa  cepat  puas  dengan
                               keadaan yang sudah ada atau kemapanan dalam dunia pendidikan sering

                               terjadi pada sistem pendidikan yang bergerak lambat, sehingga secara tidak
                               langsung  akan  memperlambat  gerakan  system  tersebut  untuk  maju.

                               Keterlambatan gerak sistem tersebut  akan mematikan segala daya upaya
                               untuk berkembang dan berinovasi.





                             38 Budi Sujati, “Sejarah Perkembangan Globalisasi dalam Dunia Islam”. NALAR: Jurnal
                        Peradaban dan Pemikiran Islam, Vol. 2 No. 2 2018, h. 101-102.
                             39  Mulyadi, "Pendidikan Islam dan Globalisasi". Al-Liqo: Jurnal Pendidikan Islam. Vol. 4
                        No. 1 2019, h. 58-62.



                                                              38
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48