Page 13 - SIFA_NURUL_H_23834015
P. 13

1.11



               negatif,  atau  untuk  memanfaatkan  kesempatan.  Para  ahli  psikologi
               mengemukakan bahwa proses pengambilan keputusan merupakan bagian dari
               kegiatan otak manusia atau kognitif.
                   Menurut  Herbert  A.  Simon  (Mcleod,  1995)  proses  pengambilan
               keputusan  ada  2  jenis  yaitu  yang  terprogram  dan  yang  tidak  terprogram.
               Yang terprogram bersifat berulang dan rutin, sedemikian suatu prosedur pasti
               telah  dibuat  untuk  menanganinya  sehingga  keputusan  tidak  perlu
               diperlakukan  sebagai  sesuatu  yang  baru  setiap  kali  terjadi.  Sedangkan
               keputusan  tidak  terprogram  bersifat  baru,  tidak  terstruktur  dan  jarang
               konsisten.  Tidak ada metode  pasti untuk menangani masalah tersebut karena
               belum pernah ada sebelumnya, atau karena sifat dan struktur persisnya tidak
               terlihat  atau  rumit,  atau  karena  begitu  pentingnya  sehingga  memerlukan
               perlakuan  yang  sangat  khusus.  Konsep  keputusan  terprogram  dan  tidak
               terprogram memerlukan teknik yang berbeda.
                   Menurut  Simon  (Mcleod,  1995;  Susanto,  2002),  ada  tiga  tahap  proses
               pengambilan  keputusan,  yaitu  Kecerdasan  (Inteligence),  Perancangan
               (Design) dan Pemilihan (Choice).

               a.  Kecerdasan
                   Sebelum  keputusan  dibuat,  pembuat  keputusan  harus  menyadari
               perlunya membuat keputusan. Umumnya orang mengatakan bahwa ada dua
               alasan  yang  menjadi  penyebab  dilakukannya  pengambilan  keputusan,  yaitu
               karena  munculnya  masalah  dan  menemukan  adanya  peluang.  Munculnya
               masalah  sering  kali  terjadi  karena  dalam  proses  kegiatan  rutin  terdapat
               sesuatu  penyimpangan  dari  apa  yang  telah  ditentukan,  direncanakan  atau
               diprediksi.  Sedangkan  yang  dimaksud  dengan  menemukan  peluang  adalah
               kesempatan  baru  yang  muncul  dalam  proses  kegiatan  rutin,  misalnya  kita
               menemukan  beberapa  peluang  yang  dapat  meningkatkan  tingkat
               kesejahteraan atau ditemukannya peluang untuk mengembangkan jenis usaha
               tertentu dari yang sudah ada.
                   Dengan  kata  lain,  kecerdasan  ini  berkaitan  dengan  kegiatan  intelijen,
               yaitu  kegiatan  mengamati  lingkungan  dalam  rangka  mencari  kondisi  yang
               perlu diperbaiki atau yang memungkinkan memberikan peluang. Sebenarnya
               penyimpangan dan peluang tersebut dapat ditemukan apabila kita melakukan
               monitoring terhadap kegiatan yang dilakukan secara berkala.
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18