Page 130 - Modul Pendidikan Kopdit Kabari
P. 130
55
tidak menyadari bahwa hidup ini, selalu bersama dengan ‘yang lain’.
Kesadaran diri bahwa senantiasa hidup bersama dengan ‘yang lain’
akan menghadirkan suatu kesadaran baru bahwa egoisme diri, bukan
sesuatu yang tepat untuk diwariskan.
Boleh jadi, dalam hidup egoisme diri disadarkan oleh suatu masalah,
sehingga melalui masalah itu, diri otentik yaitu ‘hidup bersama’
ditemukan kembali. Hidup bersama senantiasa ada dan juga
menghadirkan ‘persoalan’ yang bertumbuh untuk mendewasakan diri.
Hidup bersama semestinya mengalahkan egoisme diri dan
diskriminasi diri. Hidup bersama, damai dalam perbedaan dan
manggut dalam penyelesaian suatu masalah bersama.
B. Belajar dari Dua Ekor Sapi dalam Proses Pemecahan Masalah:
1. Dari gambar di atas tadi, secara proses dapat dilukiskan
sebagai berikut:
– Dua ekor sapi hidup bersama pada satu tempat. Dalam gambar
terlihat mereka duduk berhadapan satu sama lain. Namun,
mereka tidak menyadari bahwa sebenarnya mereka mempunyai
masalah.
– Kebutuhan fisik yaitu rasa lapar mendorong mereka untuk
bangun dan pergi untuk mencari makan. Saat itu baru mereka
sadar bahwa mereka ‘terikat’ satu sama lain.
– Egoisme diri semakin kuat ketika mereka tidak saling mengalah,
tetapi justru saling bersaing satu sama lain untuk mencapai
‘kebutuhan fisik’ tadi.
– Persaingan karena kebutuhan dan didorong oleh egoisme diri,
membuat mereka menghabiskan tenaga dan waktu. Bahkan
keduanya merasa sakit secara fisik.
– Secara alamiah, kehabisan tenaga diantara keduanya,
menjadikan keduanya untuk berunding - menghasilkan
kesepakatan. Keduanya berani memutuskan untuk sepakat dan
menempuh jalan kesepakatan bersama.
55 ‘Yang lain’ yang dimaksudkan ialah human dan infrahuman.
130 | P a g e - M o d u l P e n d i d i k a n K o p d i t K a b