Page 47 - Modul Pendidikan Kopdit Kabari
P. 47
Ibu Sri masih mempunyai kewajiban mengangsur ke Kopditnya
sebesar 312.000,- setiap bulan (lagi 4 kali angsur) ketika meminjam
untuk modal jualan kue. Sedangkan Hamid, suaminya pun masih
mengangsur ke Kopdit yang sama sebesar Rp. 450. 000,- setiap bulan
(juga lagi 4 kali angsur) ketika membeli alat pertukangan.
Sementara kebutuhan mereka setiap bulan: beli beras, beli lauk
pauk, bayar listrik, ongkos dua anak sekolah, cadangan pengobatan,
cadangan beli pakaian dan alat dapur, serta cadangan mana suka.
Pertanyaan pendalaman ceritera tadi!
1. Apa komentar ANDA tentang perjuangan hidup keluarga bapak
Hamid dan ibu Sri?
2. Susunlah anggaran belanja keluarga bapak Hamid di atas tadi!
3. Langkah apa saja yang ANDA ambil untuk memberikan masukan
kepada keluarga Hamid dan Sri supaya mereka mempunyai tabungan
untuk dua tahun lagi menyekolahkan anak mereka?
Supplement- 2:
Dari keluarga bapak Hamid dan ibu Sri, kita mendapat kepastian
bahwa dalam keluarga, ERT itu bukan ilmu. Tetapi justru ketrampilan
mengelola uang secara jujur, bertanggungjawab dan mandiri dengan
memakai cara-cara manajemen dan pembukuan yang sederhana dan
praktis agar keluarga sejahtera dan bahagia.
Keluarga dapat dikatakan sejahtera apabila telah memenuhi 3 pokok:
makmur, sehat dan aman. Disebut makmur apabila kebutuhan
keluarga akan sandang, pangan dan papan terpenuhi. Disebut sehat
apabila kebutuhan jasmani dan rohani, juga terpenuhi. Dan dikatakan
aman jika terpenuhnya rasa aman dalam keluarga, anggota-
anggotanya hidup rukun, keluarga diterima dan menerima
masyarakat. Sehingga, konsep keluarga sejahtera maka masyarakat
akan sejahtera, benar-benar terwujudkan.
Yang perlu dipikirkan dengan bijak dalam PKK adalah manusia.
24
24 Di dalam keluarga sistem pengaturan keuangan keluarga sering disebut dengan
‘Pengaturan Keuangan Keluarga’ (PKK). Selain itu, juga disebut ‘Anggaran Belanja
47 | P a g e - M o d u l P e n d i d i k a n K o p d i t K a b