Page 141 - buku siswa ppkn kelas IX
P. 141

pula agama dapat menjadi bagian dan inti dari sistem-sistem nilai yang ada
                 dalam kebudayaan dari masyarakat yang bersangkutan. Agama juga menjadi
                 pendorong serta pengontrol bagi tindakan-tindakan para anggota masyarakat
                 tersebut untuk tetap berjalan sesuai dengan nilai-nilai kebudayaan dan ajaran-
                 ajaran agamanya.

                     Keyakinan  terhadap  agama  masing-masing  harus  tetap  kuat  dan
                 diwujudkan  dalam  bentuk  menjalankan  ibadah.  Baik  ibadah  dalam  batas-
                 batas  menjalankan  ritual  keagamaan  yang  menyangkut  hubungan  manusia
                 dengan Tuhan-Nya, maupun ibadah yang meliputi segala perbuatan baik yang
                 dilakukan semata-mata untuk memperoleh keridaan Tuhan Yang Maha Esa
                 dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
                     Pelaksanaan  ibadah  dalam  kehidupan  bermasyarakat  sudah  menjadi
                 kebiasaan atau budaya, terutama dalam rangka memperingati hari-hari besar
                 agama. Begitu juga peristiwa-peristiwa sakral yang tata caranya berlandaskan
                 ajaran agama atau upacara keagamaan, seperti peristiwa kematian, kelahiran
                 anak, pernikahan, khitanan, dan lain-lain. Berbagai aktivitas masyarakat dalam
                 menyelenggarakan  upacara keagamaan  tersebut  memerlukan  adanya  sikap
                 tolong menolong, kerja sama, dan toleransi  antarumat beragama, baik yang
                 seagama maupun yang berbeda agama. Hal ini dapat menghindari terjadinya
                 konflik, namun dan akan memperkuat sistem sosial budaya dalam masyarakat.

                 2.  Sistem Masyarakat dan Organisasi Kemasyarakatan
                     Masyarakat  (society) diartikan  sebagai  sekelompok orang  yang
                 membentuk sebuah sistem semi tertutup, di mana sebagian besar interaksinya
                 adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Secara
                 umum, masyarakat  merupakan sekumpulan individu yang hidup bersama
                 dalam suatu tempat atau wilayah.

                     Menurut  Undang-Undang  No.  17  Tahun  2013  tentang  Organisasi
                 Kemasyarakatan, yang dimaksud dengan organisasi kemasyarakatan adalah
                 organisasi yang didirikan dan dibentuk oleh masyarakat secara sukarela
                 berdasarkan kesamaan aspirasi, kehendak, kebutuhan, kepentingan, kegiatan,
                 dan tujuan untuk berpartisipasi dalam pembangunan demi tercapainya tujuan
                 Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila.

                     Organisasi-organisasi  kemasyarakatan  saat  ini  telah  tumbuh  dan
                 berkembang  seiring  dengan  era  Reformasi,  yang  memberikan  kebebasan
                 seluas-luasnya kepada warga negara Indonesia untuk berserikat dan berkumpul.
                 Apalagi dijamin dan dilindungi oleh UUD Negara Republik Indonesia Tahun
                 1945 dalam Pasal 28 dan Pasal 28E ayat (3) maka dalam pelaksanaannya,
                 setiap ormas harus berlandaskan pada Pancasila dan UUD Negara Republik
                 Indonesia Tahun 1945.




                 130  Kelas IX SMP/MTs
   136   137   138   139   140   141   142   143   144   145   146