Page 173 - buku siswa ppkn kelas IX
P. 173

2.  Perjuangan Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia
                     melalui Jalur Diplomasi

                     Selain  melalui  perjuangan  fisik,  para  pahlawan  bangsa  pun  berjuang
                 melalui  jalur  diplomasi.  Perjuangan  melalui  jalur  diplomasi  ini  dilakukan
                 melalui berbagai perundingan terutama dengan Belanda. Tujuannya yakni agar
                 Belanda mengakui kedaulatan Indonesia sebagai sebuah negara yang merdeka
                 dan mempunyai kedudukan yang sama dengan negara lainnya yang sudah
                 terlebih dahulu merdeka. Berikut ini beberapa perundingan yang dilakukan
                 oleh Indonesia dengan Belanda pada masa revolusi kemerdekaan.
                 a.  Perjanjian Linggarjati

                     Perundingan Linggarjati adalah suatu perundingan antara Indonesia dan
                 Belanda di Linggarjati, Jawa Barat pada tanggal 10-15 November 1946 yang
                 menghasilkan  persetujuan mengenai  status kemerdekaan  Indonesia. Hasil
                 perundingan  ini  ditandatangani  di  Istana  Merdeka  Jakarta  pada  tanggal  15
                 November 1946 dan ditandatangani secara sah oleh kedua negara pada tanggal
                 25 Maret 1947.
                     Indonesia diwakili oleh Sutan Syahrir, sedangkan Belanda diwakili oleh
                 tim  yang disebut  Komisi  Jenderal  dan dipimpin  oleh  Wim  Schermerhorn
                 dengan anggota H.J. van Mook. Dalam perundingan tersebut, Lord Killearn
                 dari Inggris bertindak sebagai mediator. Hasil perundingan terdiri  dari 17
                 pasal yang antara lain berisi hal-hal berikut.

                 1).  Belanda  mengakui  secara  de  facto wilayah  Republik  Indonesia, yaitu
                     Jawa, Sumatra, dan Madura.
                 2).  Belanda harus meninggalkan wilayah RI paling lambat tanggal 1 Januari
                     1949.

                 3).  Pihak Belanda dan Indonesia sepakat membentuk negara Republik
                     Indonesia Serikat (RIS).

                 4).  Dalam  bentuk RIS, Indonesia  harus tergabung dalam  Commonwealth/
                     Persemakmuran Indonesia-Belanda  dengan mahkota negeri Belanda
                     sebagai kepala uni.

                 b.  Perjanjian Renville
                     Perjanjian  Renville  diambil  dari  nama  sebutan  kapal  perang  milik
                 Amerika Serikat yang dipakai sebagai tempat perundingan antara pemerintah
                 Indonesia dan pihak  Belanda,  dengan Komisi  Tiga Negara (Amerika
                 Serikat,  Belgia,  dan  Australia)  sebagai  perantaranya.  Dalam  perundingan
                 itu, delegasi Indonesia diketuai  oleh Perdana Menteri  Amir Syarifuddin




                 162  Kelas IX SMP/MTs
   168   169   170   171   172   173   174   175   176   177   178