Page 4 - EXPLORIA
P. 4
F O K U S
pelancong lokal pun mulai berdatangan. Pada kondisi katkan daya tahan fisik, sosial, dan psikis. Dalam konteks ini
seperti itu, ide-ide baru harus muncul untuk member- tentu himbauan untuk tetap di rumah menjadi kurang nyam-
ikan pengalaman lebih kepada para pelancong. Pada bung dengan kebutuhan riil. Terlebih lagi sumpeknya hidup
gilirannya, pelancong yang mendapatkan nilai tambah semakin meningkat dengan berbagai berita yang kurang
dari kunjungannya. positif.
Kasus kedua adalah daerah dengan kondisi yang seba- Bagaimana target wisatawannya?
liknya; tidak indah dan juga tidak mengagumkan. Nah, Tidak perlu muluk-muluk. Turis lokal adalah target. Situasi
di sinilah dibutuhkan tourism creator. Merujuk kepada pandemi belum memungkinkan pengelola pariwisata men-
baseline data, mereka kemudian membangun infrastruk- jangkau turis mancanegara. Bahkan organisasi pariwisata
tur menuju ke destinasi. Kemudian daerah tersebut dis- dunia United Nations World Tourism Organisation (UNW-
entuh dengan tawaran pengalaman baru kepada calon TO) juga menganjurkan negara-negara saat ini untuk fokus
wisatawan. Termasuk beragam program yang menawar- kepada pasar turis lokal hingga nantinya destinasi wisata siap
kan berbagai keunikan pengalaman. sepenuhnya dibuka untuk pasar yang lebih besar yakni wis-
Untuk model kedua biasanya memang harus ada upa- man. Tentu saja tetap dengan protokol kesehatan yang ketat.
ya-upaya yang lebih khusus, tidak sekedar pelayanan. Dengan kata lain, jangan dulu promosi besar-besaran ke luar
Upaya-upaya itu antara lain promosi besar-besaran dan negeri, percuma. Anggaran yang serba terbatas sekarang
juga undangan-undangan kepada para wisatawan untuk lebih baik difokuskan pada pembenahan destinasi.
mendapatkan pengalaman baru dalam berwisata. Model Maka tidak ada cara lain selain melakukan transformasi.
kedua belakangan mulai bermunculan dan menjadi des- Transformasi pariwisata bukan lagi alternatif, tetapi menjadi
tinasi yang ramai dan mampu menawarkan pengalaman kebutuhan nyata adanya. Terlebih masa pandemi yang jika
berbeda kepada wisatawan. salah meresponnya, justru akan memperburuk keadaan.
Kedua model atau pendekatan tersebut di atas terbukti Maka, Transformasi pariwisata bisa menjadi cara untuk ber-
sukses dalam dunia pariwisata. Tinggal kita pilih yang tahan sekaligus beradaptasi.
mana. Meskipun sepertinya bertentangan secara tajam Proses transformasi pariwisata bisa dilakukan dengan alih
sebenarnya terlihat bahwa ada irisan yang kuat, yang teknologi. Itu yang pertama. Pemerintah mewajibkan seluruh
kemudian mendorong hidupnya pariwisata. Irisan terse- pengelola destinasi menggunakan teknologi sebagai pintu
but ada kreativitas. masuk memasarkan produk, sekaligus memastikan pengu-
Sebagaimana ide, kreativitas dalam bidang pariwisata jung mulai dari hari kedatangan sampai verapa lama tinggal
adalah nyawa yang akan memastikan keberlangsungan di destinasi.
dan keberlanjutan pariwisata ini. Tanpa nyawa ini, desti- Dengan teknologi ini, maka setiap destinasi bisa mudah
nasi hanya akan viral saat launching. Setelah akan men- melakukan kontrol jumlah pengunjung. Contoh jika sebuah
jadi biasa atau bahkan hilang. Artinya, tanpa kreativitas kawasan biasa muat 1000 orang per hari, maka teknologi me-
sebuah destinasi tidak akan berumur panjang. mungkinkan untuk melakukan pembatasan karena pengun-
Masih pada model kedua, munculnya tourism creator ini jung sudah melakukan pendaftaran jauh-jauh hari.
sangat berperan dalam memunculkan destinasi dadakan. Kedua, perilaku. Selain pembatasan jumlah, tentu hal yang
Inilah yang kemudian dikenal dengan desa-desa wisata. tidak boleh ditawar adalah pengaturan perilaku di dalam
Pikiran kreatif mereka yang seolah sim salabim men- kawasan. Hal ini untuk memastikan tidak terjadinya hal-hal
ciptakan destinasi baru tersebut saat ini benar-benar yang melanggar protokol corona. Karena dengan jumlah pasti
dibutuhkan wisatawan. pengunjung, pihak kawasan bisa mengelola kumpulan dan
Destinasi dadakan bisa menjadi upaya masyarakat untuk akses ruang pada setiap destinasi dengan mudah dan terarah.
membunuh rasa bosan karena sudah terlalu lama ber-
diam di rumah. Rasa bosan, kita tahu, bukanlah bentuk
kebahagiaan. Alih-alih bahagia, yang terjadi justru bisa Ketiga, sinergi. Sinergi atau kolaborasi ini bisa dilakukan den-
menghasilkan ketegangan. Kita tahu bahwa imun baha- gan berbagai dimensi. Misalnya sinergi dengan pemerintah
gia adalah satu penangkal penyakit, termasuk menghasil- daerah yang berbeda; atau jenis produk wisata yang berbeda,
kan antibodi yang menangkal virus. atau pengelola destinasi lainnya. Dengan sinergi ini maka
Dengan demikian, destinasi dadakan ini bisa dibaca wisatawan akan mendapatkan berbagai pengalaman yang
sebagai cara masyarakat membantu pemerintah mening- beram karena tidak terpaku pada satu titik destinasi saja.
(Ganug Nugroho Adi)
4