Page 8 - dewi johormanik
P. 8
Fitnah
Dalam temaram dan dinginnya malam, sesosok
pria menyelinap di balik pepohonan Taman Puri
Istana Kerajaan Negeri Bagdad. Sosok pria
mengendap-endap menghindari sorot lampu di
taman itu menuju pintu kamar Dewi Joharmanik.
Melihat pintu kamar tidak terkunci, pria itu
menerobos masuk ke dalam kamar.
“Bapa! Ada apa, Bapa?” Dewi Joharmanik
terkejut.
“Maaf, Dewi. Bapa masuk tanpa memberi
tahu,” sahut Pendita Mustaki gugup.
“Ada apa Bapa tengah malam menemui saya?”
Dewi Joharmanik bertanya.
“Tengah malam memang saat yang tepat untuk
menyampaikan maksud bapa.”
“Maksud Bapa?”
1