Page 17 - E-Modul Pembelajaran Membaca Bahasa Arab Berbasis Multiliterasi by Novita Kusumadewi
P. 17
Umumnya hanya dengan 1 suku kata seperti Umar, Ustman, dan lain
sebagainya, atau dengan 2 suku kata, seperti Abu Bakar, Abdurrahman, dan
lain-lain. Dan itu masih berlaku sampai sekarang. Jadi kalau ada orang Arab
menyebut atau menulis namanya dengan dua atau tiga kata, maka kata
pertama itulah namanya, sedangkan kata kedua dan ketiga adalah nama ayah
dan kakeknya.
Berbeda dengan orang Indonesia yang seringkali memberi nama anak
mereka hingga 4, 5, atau bahkan 6 suku kata. Dengan demikian, orang
Indonesia yang namanya terdiri atas 3 suku kata, misalnya Khairil Hendri
Mustofa, maka ketiga kata itu memang asli namanya, tidak ada kata yang
menunjukan nama ayah ataupun kakeknya. Lalu apakah orang Arab tidak
bingung? Bukankah nama Umar itu ada banyak? Agar tidak bingung, orang
Arab menambahkan nama ayah dengan disertai “bin” (نبا( jika laki-laki dan
“bint” (تنب) jika perempuan. Misalnya ماشه نب دحْأ dan ركب بِأ تنب ةشئاع.
Dalam budaya Arab sendiri, pembahasan nama atau yang sering dikenal
dengan ‘Alam bisa dijumpai dalam kitab-kitab nahwu. Di sana dijelaskan
bahwa ‘alam adalah kata-kata yang menunjukkan nama sesuatu, baik itu
nama orang, hewan, tempat, golongan, dan lain sebagainya. ‘Alam sendiri
memiliki 3 jenis yaitu kunyah, laqab, dan isim. Untuk memahai ketiganya,
perhatikan contoh berikut:
قورافلا ةصفح وبأ رمع
Laqab (madh ) Kunyah Isim
6