Page 4 - RADINA FARADITA_212110029_UAS MATEMATIKA DISKRIT
P. 4

BAB I PENDAHULUAN
                                                     PENDAHULUAN

                   A.  Latar Belakang
                              Matematika diskrit adalah studi yang mempelajari struktur matematika yang dapat
                       dihitung atau berbeda serta dapat dipisahkan. Contoh struktur diskrit adalah kombinasi,
                       grafik, dan pernyataan logis. Struktur diskrit memiliki karakter terbatas atau tidak terbatas.
                       Struktur diskrit dapat dihitung, disusun, ditempatkan ke dalam himpunan, dan dimasukkan
                       ke dalam rasio satu sama lain. Meskipun matematika diskrit adalah bidang yang luas dan
                       beragam,  ada  aturan tertentu.  Aturan tersebut  adalah konsep peristiwa independen  dan
                       aturan  produk,  jumlah,  dan  PIE  dibagi  di  antara  kombinatorik,  teori  himpunan,  dan
                       probabilitas. Materi yang termasuk ke dalam matematika diskrit di antaranya yaitu kuantor.

                              Kuantor adalah suati istilah yang menyatakan dengan “berapa banyak” dari suatu
                       objek dalam sebuah sistem. Pernyataan berkuantor dapat diartikan bahwa pernyataan yang
                       mengandung  ukuran  kuantitas  atau  jumlah.  Biasanya  mengandung  kata  semua,  setiap,
                       beberapa dan sebagainya. Kata-kata tersebut menyatakan ukuran jumlah pada kuantor.

                   B.  Rumusan Masalah
                       1.  Apa yang dimaksud dengan negasi kuantor?
                       2.  Bagaimana duplikat soal dari negasi kuantor
                   C.  Tujuan
                       1.  Untuk mengetahui  dan memahami dari pengertian dari pengertian dari negas kuantor.
                       2.  Untuk mengasah kemampuan pembaca terkait materi negasi kuantor.







































                                                              1
   1   2   3   4   5   6   7   8   9