Page 53 - FIX_MODUL SUFA FLIP BOOK
P. 53

mendapatkan  kecaman  dari  dunia  internasional,  barulah  Belanda  mau

                        mengadakan  perundingan  kembali  dengan  Indonesia.  Perundingan
                        Dalam  perundingan  ini  dinamakan  dengan  Perundingan  Roem-Royen,

                        digelar di Jakarta pada 7 Mei 1949. Mr. Moh. Roem sebagai ketua delegasi

                        mewakili  Indonesia  dan  Dr.  J.H  Van  Royen  sebagai  ketua  delegasi

                        Belanda.  Sedangkan,  sebagai  mediator  perundingan  adalah  Merle
                        Cochran dari UNCI.

                             Hasil dari perundingan ini adalah menghentikan perang gerilya dan

                        Indonesia-Belanda  bekerja  sama  dalam  memelihara  ketertiban  dan

                        keamanan. Kembalinya pemerintah RI ke Yogyakarta dan bersedia turut

                        serta  dalam  Konferensi  Meja  Bundar  yang  akan  dilaksanakan  dalam
                        waktu  dekat.  Konferensi  Meja  Bundar  dilaksanakan  di  Den  Haag,

                        Belanda.  Delegasi  Belanda  dipimpin  oleh  van  Maarseveen.  Delegasi

                        Indonesia  dipimpin  Drs.  Moh.  Hatta,  untuk  delegasi  BFO  (forum

                        permusyawaratan federal yang terdiri atas Negara-negara boneka buatan

                        Belanda)  dipimpin  oleh  Sultan  Hamid  II.  Sidang  berlangsung  pada
                        tanggal  23  Agustus  sd  2  November  1949.  KMB  menghasilkan  beberapa

                        keputusan penting, yaitu Belanda mengakui kedaulatan Indonesia paling

                        lambat 30 Desember 1949. Selain itu, Indonesia berbentuk negara serikat

                        dan  merupakan  sebuah  uni  dengan  Belanda.  Uni  Indonesia-Belanda

                        dipimpin  oleh  Ratu  Belanda.  Namun,  permasalahan  Irian  Barat  masih
                        merupakan daerah perselisihan dan akan diselesaikan dalam waktu satu

                        tahun.

                             Meskipun  tidak  memuaskan  banyak  pihak,  tetapi  itulah  hasil

                        optimal yang dapat diperoleh. Akhirnya, pada tanggal 27 Desember 1949
                        dilakukan  penyerahan  kedaulatan  dari  Belanda  kepada  RIS.  Bangsa

                        Indonesia melalui perjuangan bersenjata dan diplomasi memaksa Belanda

                        untuk  mengakui  kedaulatan  negara  Republik  Indonesia  dan  mendesak

                        keluar  dari  wilayah  RI  yang  ditandai  dengan  upacara  pengakuan






                               E-MODUL PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS INKUIRI  46
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58