Page 150 - Kewirausahaan - Mashur Razak
P. 150

138                                              Kewirausahaan



                 Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabinet
            Indonesia Bersatu II, Mari Elka Pangestu  mengatakan,
            pada tahun 2011, sektor ekonomi kreatif merupakan sektor
            keempat terbesar dari 10 sektor ekonomi nasional dalam
            hal penyerapan tenaga kerja setelah sektor pertanian,
            peternakan, kehutanan &  perikanan, perdagangan, hotel
            dan restoran, serta sektor jasa. Sektor ekonomi kreatif
            menyerap tenaga  kerja melalui terciptanya usaha-usaha
            baru. Subsektor yang menyerap tenaga  kerja terbesar
            adalah subsektor fesyen, kuliner dan kerajinan dengan
            pertumbuhan tertinggi di subsektor kerajinan sebesar 1,42
            persen (Kompas, 21 November 2012).
                 Sejalan dengan meningkatnya kelas menengah, pangsa
            pasar industri kreatif dipastikan semakin besar. Untuk itu,
            diperlukan generasi muda berjiwa wirausaha yang kreatif,
            inovatif, dan berani maju untuk mengembangkan 14 sektor
            industri kreatif tersebut.



            E. Rangkuman
                 Inovasi    dalam     wirausaha     membuka       peluang
            diversifikasi produk dan pangsa pasar. Lingkungan bisnis
            yang kompetitif dan dinamis menuntut wirausaha untuk
            selalu  adaptif dan  mencari  terobosan terbaru. Karakter
            cepat puas diri akan membawa bisnis menuju kemunduran.
            Maka,  inovasi  adalah  jawaban untuk wirausaha yang
            sukses.
                 Inovasi sebagai kreativitas yang diterjemahkan menjadi
            sesuatu yang dapat diimplementasikan dan memberikan
            nilai tambah atas sumber daya yang kita miliki. Jadi, untuk
            senantiasa dapat berinovasi, kita memerlukan kecerdasan
            kreatif.
                 Inovasi merupakan kunci perkembangan  ekonomi
            dari perusahaan manapun, wilayah (propinsi) dalam
   145   146   147   148   149   150   151   152   153   154   155