Page 11 - WYJH V3 N2 DES 2020
P. 11

Widya Yuridika: Jurnal Hukum, Volume 3 / Nomor 2 / Desember 2020

                 pelayanan  yang  tersedia  di  Lembaga  Jasa  Keuangan  antara  lain  nasabah  pada
                 Perbankan, pemodal di Pasar Modal, pemegang polis pada perasuransian, dan peserta
                 pada  Dana  Pensiun,  berdasarkan  peraturan  perundang-undangan  di  sektor  jasa
                 keuangan.
                        Perlindungan konsumen pada sektor jasa keuangan diatur dan diawasi oleh
                 Otoritas  Jasa  Keuangan.  Otoritas  Jasa  Keuangan  merupakan  suatu  lembaga
                 independen yang diresmikan pada 16 Juli tahun 2012 sesuai dengan amanah asal 34
                 Undang-Undang  Nomor  3  Tahun  2004  Tentang  Perubahan  Atas  Undang-Undang
                 Nomor 23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia. Pengaturan mengenai Otoritas Jasa
                 Keuangan telah diatur di dalam Undang-Undang No.21 Tahun 2011 Tentang Otoritas
                 Jasa Keuangan.
                        Otoritas Jasa Keuangan mempunyai tujuan untuk melindungi konsumen dan
                 masyarakat  pada  sektor  jasa  keuangan.   Pada  dasarnya  Otoritas  Jasa  Keuangan
                                                           11
                 mempunyai  2  (dua)  fungsi  yaitu  fungsi  pengaturan  dan  pengawasan  terhadap
                 kegiatan jasa keuangan di sektor perbankan, pasar modal, asuransi, dana pensiun,
                                                                            12
                 lembaga pembiayaan dan lembaga jasa keuangan lainnya.  Otoritas Jasa Keuangan
                 dalam menjalankan fungsi pengaturan mempunyai kewenangan untuk menetapkan
                 peraturan  dan  keputusan  otoritas  jasa  keuangan  berdasarkan  Pasal  8  huruf  C
                 Undang-Undang No.11 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan.
                        Otoritas  Jasa  Keuangan  untuk  menjalankan  fungsi  pengaturan  dalam
                 perlindungan terhadap pengguna peer to peer lending, secara khusus mengenai peer
                 to peer lending pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.77/POJK.01/2016 Tentang
                 Layanan Pinjam Meminjam Berbasis Teknologi Informasi (POJK LPMUBTI). Peer to
                 peer lending adalah penyelenggaraan layanan jasa keuangan untuk mempertemukan
                 pemberi pinjaman dengan penerima pinjaman dalam rangka melakukan perjanjian
                 pinjam meminjam dalam mata uang rupiah secara langsung melalui sistem elektronik
                                                          13
                 dengan menggunakan jaringan internet.
                        POJK  LPMUBTI  pada  BAB  VII  mengatur  terkait  dengan  perlindungan  bagi
                 konsumen  pengguna  peer  to  peer  lending.  Berdasarkan  Pasal  29  POJK  LPMUBTI
                 penyelenggara wajib menyelenggarakan prinsip dasar dari perlindungan pengguna
                 yaitu:
                 a.  Transparansi;
                 b.  Perlakuan adil;
                 c.  Keandalan;
                 d.  kerahasiaan dan keamanan data;
                 e.  Penyelesaian sengketa pengguna secara sederhana, cepat dan biaya terjangkau.
                     Penyelenggara  peer  to  peer  lending  dilarang  menyebarkan  data  dan/atau
                     informasi kepada pihak ketiga.  Larangan tersebut dikecualikan jika pengguna
                                                     14
                     memberikan persetujuan secara elektronik dan/atau diwajibkan oleh ketentuan
                                                      15
                     peraturan perundang-undangan.

            11  Pasal 4 Undang-Undang No.21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa keuangan
            12  Pasal 5 Undang-Undang No.21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan
            13   Pasal  1  Angka  3  Peraturan  Otoritas  Jasa  Keuangan  No.77/POJK.01/2016  Tentang  Layanan  Pinjam
            Meminjam Berbasis Teknologi Informasi
            14  Pasal 39 (1) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.1/POJK.07/2013 Tentang Perlindungan Konsumen
            Sektor Jasa Keuangan
            15  Pasal 39 (2) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.1/POJK.07/2013 Tentang Perlindungan Konsumen
            Sektor Jasa Keuangan

                                                        110
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16