Page 8 - WYJH V3 N2 DES 2020
P. 8

P-ISSN: 2615-7586, E-ISSN: 2620-5556
                                                                        Volume 3, Nomor 2, Desember 2020

                                                 licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License
                                                   http://publishing-widyagama.ac.id/ejournal-v2/index.php/yuridika/


                           PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN PEER TO PEER
                       LENDING ATAS PERBUATAN MELAWAN HUKUM YANG DILAKUKAN
                                                                              OLEH DEBT COLLECTOR

                                                                         2
                           Deza Pasma Juniar , Agus Suwandono , Helitha Novianty Muchtar                   3
                                                  1
                                        1 Fakultas Hukum, Universitas Padjadjaran, email: deza16001@mail.unpad.ac.id
                                                                        2 Fakultas Hukum, Universitas Padjadjaran
                                                                        3 Fakultas Hukum, Universitas Padjadjaran





                   ABSTRAK                                                             ARTICLE INFO
                   Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam melaksanakan fungsi pengaturan telah  Kata Kunci:
                   mengatur peer to peer lending  di dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan  Debt collector; Otoritas
                   No.77/POJK.01/2016  Tentang  Layanan  Pinjam  Meminjam  Berbasis  Jasa Keuangan; Peer to
                   Teknologi Informasi (POJK LPMUBTI), namun di dalam POJK LPMUBTI tidak   Peer Lending
                   mengatur  mengenai  penggunaan  pihak  ketiga  atau  debt  collector  dalam
                   melakukan penagihan kepada konsumen. Hal tersebut hanya diatur di dalam   Cite this paper:
                   Pedoman  Perilaku  yang  dibuat  oleh  Asosiasi  Fintech  Pendanaan  Bersama
                                                                                       Deza Pasma Juniar, A. S.
                   (AFPI) dan masih terdapat pelanggaran dalam melakukan penagihan yang
                   dilakukan  oleh  debt  collector  peer  to  peer  lending  kepada  konsumen.   ,. H. N. M., 2020.
                   Penelitian  ini  dilakukan  untuk  menganalisis  terkait  dengan  pengaturan   Perlindungan Hukum
                   penggunaan  debt  collector  dalam  melakukan  penagihan  dan  penyelesaian   Terhadap Konsumen
                   sengketa yang dapat dilakukan oleh konsumen terhadap debt collector yang   Peer to Peer Lending
                   melakukan  perbuatan  melawan  hukum  dalam  penagihan.  Metode  yang  Atas Perbuatan
                   digunakan  adalah  metode  pendekatan  yuridis  normatif  yaitu  melakukan  Melawan Hukum yang
                   penelitian dengan menggunakan peraturan-peraturan dan literature terkait.  Dilakukan Oleh Debt
                   Hasil  dari  penelitian  menunjukkan  bahwa  pengaturan  terkait  dengan  Collector. Widya
                   penggunaan debt collector belum diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan di dalam   Yuridika: Jurnal Hukum,
                   suatu  Peraturan  Otoritas  Jasa  Keuangan  sehingga  menimbulkan   3(2).
                   ketidakpastian hukum bagi konsumen  peer to peer lending dan konsumen
                   dapat  melakukan  penyelesaian  sengketa  melalui  2  tahapan  yaitu  dengan
                   melakukan pengaduan kepada penyelenggara peer to peer lending (internal
                   dispute  resolution)  dan  melalui  pengadilan  atau  luar  pengadilan  (external
                   dispute resolution) berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa No.1/POJK.07/2013
                   Tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan.



                  PENDAHULUAN

                        Indonesia saat ini sedang menghadapi revolusi industri 4.0, dengan adanya revolusi
                  industri 4.0 kegiatan ekonomi yang ada di Indonesia telah berkembang secara digital.
                  Dengan berkembangnya ekonomi secara digital memberikan kemudahan pada manusia


                                                              107
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13