Page 24 - 100 Tokoh
P. 24

Ia kembali ke Lanipa. Keluarga besarnya gem par
        karena  ia  membawa  istri  orang  Jawa.  Di  kampung
        halarnan,  Qahhar  aktif  dalarn organisasi kepanduan
        yang  berafiliasi  dengan  Muhammadiyah,  yaitu  Hiz­
        bul  Wathan.
            Jepang masuk ke  Indonesia,  dan Qahhar tertular
        eforia  yang  berharap Jepang  bisa  membebaskan  In­
        donesia  dari  Belanda.  Begitu  bersemangatnya,  sarn­
        pai ia rei a naik sepeda ke Rappang hanya untuk ber­
        temu pernimpin pasukan Jepang.  Singkatnya, ia  ber­
        hasil  rnenarik  hati  para  saudara  tua.  Selarna  pendu­
        dukan Jepang di Sulawesi Selatan, ia  bekerja sebagai
        pegawai  Nippon  Dohopo  di  Makassar.
            Narnun  di  tengah  keluarga  besar,  sikap  Qahhar
        yang anti-feodal membuatnya tersingkir.  Ia  dituduh
        rnemicu  permusuhan  di kalangan kaum  bangsawan
        Luwu,  sehingga  dikenai  hukurnan  ri-paoppangi  tana,
        atau  diusir dari Palopo, tanah kelahirannya.  Qahhar
        pun  kembali  ke  Solo  untuk  rnendirikan  perusahaan
        dagang  dengan  nama  Usaha  Semangat  Muda.  Ia
        meluaskan usahanya sarnpai ke Jakarta dengan men­
        dirikan Toko Luwu. Di tokonya ini, Qahhar beberapa
        kali  mengadakan  pertemuan  politik.
            Pasca  proklamasi,  Qahhar  mendirikan  Gerakan
        Pemuda  Indonesia  Sulawesi  (GEPIS)  yang  lalu  ber­
        ubah menjadi Angkatan Pernuda Indonesia  Sulawesi
        (APIS),  bagian  dalam  Angkatan  Pemuda  Indonesia
        (API). Qahhar bersama API ikut terlibat dalam rapat
        besar  Ikada,  Jakarta,  19  September  1945.  Dalam  ra­
        pat  raksasa  yang  bersejarah itu,  Qahhar  bersenjata­
        kan sebilah golok membela Soekarno  dan Hatta dari
        kepungan  ten tara  Jepang.


                                                            7
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29