Page 26 - E-Modul Pencemaran Lingkungan
P. 26
memisahkan padatan dan cairan dengan filter dan tangki pengendapan.
Perlakuan sekunder merupakan pengolahan kedua, yang bertujuan
untuk mengentalkan bahan organik dalam limbah, menghilangkan
koloid, dan menstabilkannya. Perlakuan tersier merupakan lanjutan dari
perlakuan kedua, yaitu penghilangan nutrien, terutama nitrat dan fosfat,
dan penambahan klorin untuk menghancurkan mikroorganisme
patogen.
c. Pengelolaan Excreta
Kotoran terutama terkandung dalam air limbah rumah tangga.
Kotorannya mengandung bakteri yang menyebabkan banyak penyakit.
Jika tidak ditangani dengan baik, feses dapat menyebabkan berbagai
penyakit. Kotoran tersebut dapat diolah dengan cara menyimpannya di
toilet atau septic tank di sekitar rumah, kemudian dialirkan ke wilayah
Gambar 11. Excreta tempat pengumpulan
Sumber : kemdikbud.go.id
Untuk mencegah air buangan tinja dari sumur resapan dan
daerah resapan, maka jamban yang dihasilkan harus tidak berbahaya
bagi kesehatan.
Dalam meminimalisasi sampah hasil limbah rumah tangga
khususnya, dapat dilakukan upaya pengurangan sampah. Hal ini
sebagaimana disebutkan oleh (Kistinnah, 2009) bahwa cara menangani
limbah cair dan padat diharapkan tidak menyebabkan polusi dengan
prinsip ekologi yang dikenal dengan istilah 4R, yaitu recyle, reuse,
reduce, dan repair.
Dalam mengurangi sampah hasil limbah rumah tangga, dapat
dilakukan hal-hal dalam pengurangan sampah. Hal ini sesuai menurut
pendapat (Kistinnah, 2009) yakni cara dalam menangani limbah cair dan
padat diusahakan tidak menimbulkan polusi dengan prinsip ekologi
yang diketahui dengan istilah 4R, yaitu recycle, reuse, reduce, dan
repair.
1) Recycle (pendaurulangan)
Proses recycle contohnya untuk sampah yang bisa terurai
dan dapat dijadikan kompos. Kompos ini disatukan dengan
pemeliharaan cacing tanah, hingga memperoleh hasil yang
baik. Cacing tanah itu dapat membuat tanah menjadi subur
11 | PENCEMARAN LINGKUNGAN KELAS VII SMP/MTS SEMESTER 2