Page 17 - 8_Kisah_Raja_Kura_Kura (1)
P. 17
11
“Nanti kau gigit jari Ibu,” kata Ibunya khawatir.
“Tidak, Ibu. Tidak akan aku gigit jari Ibu. Jari
Ibu tidaklah mungkin aku gigit.”
Setelah itu, kura-kura disuapi Ibunya. Ia tidak
menggigit jari Ibunya. Ia menghabiskan nasinya.
Singkat cerita, Kura-kura pun menjadi dewasa.
Ia sudah menjadi seorang pemuda. Ketika itu, di
kerajaan yang dipimpin ayahnya terjadi musim
kemarau yang berkepanjangan. Hal tersebut
ber pengaruh terhadap keadaan keuangan ke -
raja an. Negeri yang dipimpin ayahnya ber ada
dalam keadaan kekurangan. Rakyat mengala mi
kesusahan hidup. Keluarga Raja pun mengalami-
nya. Oleh karena itu, Kura-kura ingin membantu
kehidupan orang tuanya. Suatu hari ia berkata
kepada Ibunya.
“Ibu!”
“Ibu di sini, Kura-kura.”
“Ibu, carilah sebuah parang untukku!”
“Untuk apa parang? Akan kau gunakan untuk
apa parang itu, hai Kura-Kura?”
“Aku hendak membuat lahan. Aku akan mem-
buat ladang di hutan. Aku ingin membantu Ayah
dan Ibu. Aku ingin bekerja sebagai petani.”