Page 36 - 8_Kisah_Raja_Kura_Kura (1)
P. 36
Setelah naik ke rumah, Ibu kura-kura duduk
di depan pintu tapi tidak berani masuk ke dalam
rumah. Ia tiba-tiba dicekam ketakutan.
“Mau pergi ke mana?” tanya Raja.
“Bagaimana ini, wahai Raja?” sahut Ibu Kura-
kura.
“Mengapa susah sekali mengatakannya? Kata-
kanlah....” ucap Raja terheran-heran.
“Begini, Raja. Anakku, si Kura-kura meminta-
ku supaya melamar Putri raja untuk dirinya.
Bagaimana? Apa dapat diterima?” tanya Ibu Kura-
kura.
“Jika itu yang kau katakan padaku, pergilah
turun supaya tidak aku tendang!” Raja tiba-tiba
marah.
Bersamaan dengan ucapannya itu, Raja seke-
tika menendang Ibu Kura-kura. Ibu Kura-kura
pun jatuh. Karena jatuh maka patahlah paha Ibu
Kura-kura. Sambil menahan rasa sakit karena
pahanya patah, Ibu Kura-kura pulang menangis
terisak-isak. Kura-kura yang dari tadi menunggu
kepulangan Ibunya menemui Raja, sangat terkejut
melihat Ibunya menangis menahan sakit sambil
berjalan terpincang-pincang.
“Mengapa menangis, Ibu? Aku belum menikah,
tapi Ibu sudah menangis.”
30