Page 49 - 8_Kisah_Raja_Kura_Kura (1)
P. 49
43
“Menyesal sekali dahulu aku membentak ibu-
mu. Maafkanlah aku,” kata Raja.
“Tidak masalah,” kata Kura-kura.
“Jadi, dibandingkan Ayah ketika masih muda,
ternyata lebih ganteng dirimu,” kata Putri Azra
mengagumi ketampanan suaminya.
Semuanya menangis di tempat itu. Setelah ber-
henti menangis, Kura-kura yang sekarang men -
jelma menjadi lelaki tampan, bangkit dan tidur di
tempat semula, tidur di samping Putri Azra.
Pada pagi hari dikirim utusan Raja untuk men -
jemput Ibu Kura-kura. Utusan Raja menyampai-
kan kepada Ibu Kura-kura bahwa kura-kura itu
adalah manusia, bukan benar-benar Kura-kura.
Ketika ibunya datang, Kura-kura yang kini men-
jadi manusia menyalami Ibunya.
“Ibu, inilah saya. Raja Banta Qadarullah.”
Ibu Raja Banta Qadarullah kemudian pulang ke
rumah dan memasak ketan. Setelah ketan dimasak
kemudian Raja Banta Qadarullah ditepungtawari.
Ayah mertuanya juga melakukan hal seperti itu.
Semua masyarakat desa diundang. Ayah Putri
menjamu masyarakat desa.
“Aku memanggil kalian semua supaya kalian
mengenali menantuku yang awalnya merupakan
Kura-kura. Inilah tempurung kura-kura berada