Page 134 - Buku Ajar Basa Jawa
P. 134

1.   Pengertian Tembang Macapat
                  embang secara genetik menunjukkan vokal lagu Jawa,
              Tyang dahulunya disebut kidung/ nyanyian (Subalidinata,
              1981:23). Tembang dibagi menjadi tiga bagi an, yaitu tembang

              gedhe, tembang tengahan, dan tembang alit/ macapat.  Dalam
              buku ini, membahas mengenai tembang macapat. Kata
              macapat diperkirakan bukan berasal dari bahasa Jawa Kuna
              atau Kawi dan bukan berasal dari bahasa Jawa Pertengahan
              atau Jawa Madya, melainkan dari bahasa Jawa Baru (Sahlan
              dan Mulyono, 2012:104). Bahasa Jawa Baru adalah bahasa
              yang digunakan dalam karya sastra Jawa pada akhir abad
              ke-16  Masehi setelah  ada pengaruh Islam terhadap  budaya
              Nusantara khususnya Jawa

                    Tembang macapat berkaitan dengan cara membaca
              (melagukan) empat-empat, yakni perhentian nafas pada
              empat suku kata-empat suku kata (Hardjowijono, 1994:3).
              Laginem, dkk., (1996:26) menambahkan bahwa  tembang
              macapat merupakan salah satu jenis puisi dalam bahasa Jawa
                                                                             Buku ini tidak diperjualbelikan.
              yang dikenal dengan tembang cilik atau tembang lumrah.
              Dikatakan puisi karena dalam isi tembang memuat unsur-
              unsur puisi, seperti penggunaan rima, gaya bahasa, dan unsur
              lain. Puisi tersebut, dalam pembawaannya dilagukan atau
              dinyanyikan.













                                             Belajar Bahasa Daerah | 127
   129   130   131   132   133   134   135   136   137   138   139