Page 49 - E-MODUL KEANEKARAGAMAN HAYATI UNTUK SMA/MA
P. 49
b. Penyebaran Fauna Indonesia
Penyebaran fauna Indonesia dipengaruhi oleh aspek geografi dan peristiwa geologi benua
Asia dan Australia. Para pakar zoologi berpendapat bahwa tipe fauna di kawasan Indonesia
bagian barat mirip dengan fauna di Asia Tenggara (oriental), sedangkan fauna di kawasan
Indonesia bagian timur mirip dengan fauna di benua Australia (australis). Daerah
persebaran fauna Indonesia dapat dibagi menjadi tiga kawasan, yaitu kawasan Indonesia
bagian barat, kawasan peralihan (Wallacea), dan kawasan Indonesia bagian timur.
Kawasan penyebaran fauna Indonesia dipisahkan oleh garis Wallace, garis Weber, dan garis
Lydekker.
1) Kawasan Indonesia bagian barat (Oriental)
Kawasan Indonesia bagian barat meliputi Sumatra, Jawa,
Kalimantan, dan Bali. Kawasan ini dibatasi oleh garis imajiner
Wallace yang terletak di antara Kalimantan dan Sulawesi serta
1
antara Bali dan Lombok. Meskipun jarak antara Bali dan
Lombok sangat dekat, jenis fauna yang hidup di kedua pulau
tersebut berbeda. Garis Wallace dikemukakan oleh Alfred Russel
Wallace (ahli zoologi berkebangsaan Inggris) pada abad ke-19.
Jenis fauna kawasan Indonesia bagian barat, antara lain harimau
(Panthera tigris), macan tutul atau leopard (Panthera pardus),
gajah (Elephas maximus), badak jawa (Rhinoceros sondaicus),
2
banteng (Bos sondaicus), orang utan (Pongo pygmaeus), wau-wau
Gambar 10. Contoh hewan otiental (1)
(Hylobates lar), lutung (Presbytis cristata), beruang madu (Ursus
Jalak bali (Leucopsar rothschild), (2)
malayanus), merak hijau (Pavo muticus), dan burung jalak bali
Harimau (Panthera tigris)
(Leucopsar rothschild) contohnya pada gambar 10 . (https://id.pinterest.com/search/pins)
(Irnaningtyas,2021)
2) Kawasan peralihan
Kawasan peralihan meliputi Sulawesi, Maluku, Sumbawa, Sumba, Lombok, dan Timor.
Kawasan peralihan ini dibatasi oleh garis Wallace di sebelah barat dan garis Lydekker di sebelah
timur.
Di antara kedua garis ini, terdapat garis keseimbangan Weber yang terletak di sebelah timur
Sulawesi. Garis Weber dikemukakan oleh Max Carl Wilhelm Weber (ahli zoologi berkebangsaan
Jerman). Pada kawasan ini, terdapat peluang percampuran antara unsur fauna oriental dan
fauna australis. Jenis fauna kawasan peralihan, antara lain anoa pegunungan (Bubalus quarlesi),
anoa dataran rendah (Bubalus depressicornis), komodo (Varanus komodoensis), babi rusa
(Babyrousa babyrussa), maleo (Macrocephalon maleo). duyung (Dugong dugon), kuskus beruang
(Ailurops ursinus), burung rangkong (Rhyticeros cassidix), kupu-kupu sulawesi (Papilio iswara,
Papilio peranthus), soa-soa (Hydrosaurus amboinensis), dan kakatua putih berjambul merah
(Cacatua moluccensis). Berikut inimerukapan hewan endemik indonesia yang tergolong dalam
hewan australis yaitu pada gambar 11 (irnaningtyas,2021)
41