Page 180 - E-Modul Praktikum Akuntansi Pemerintah
P. 180
Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik
3) Belanja perjalanan dinas
Belanja perjalanan dinas adalah pengeluaran yang dilakukan untuk membiayai perjalanan dinas
dalam rangka pelaksanaan tugas, fungsi, dan jabatan. Rencana pengeluaran untuk perjalan dinas
yang tidak berkaitan langsung dengan pembelian aset tetap/aset tidak berwujud, misalnya
perjalanan dinas untuk membeli barang persediaan, harus dianggarkan sebagai belanja barang
dalam DIPA.
2. Belanja Modal
Belanja modal adalah pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya yang
memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Belanja modal meliputi belanja modal untuk
perolehan tanah, gedung dan bangunan, peralatan dan mesin, jalan, irigasi dan jaringan, serta
aset tak berwujud.
a. Pengeluaran untuk perolehan awal aset tetap/aset tak berwujud
Belanja modal untuk perolehan aset tetap/aset tak berwujud meliputi harga beli aset tetap/aset
lainnya ditambah semua biaya lain yang dikeluarkan sampai aset tetap/aset lainnya tersebut siap
untuk digunakan.
b. Pengeluaran setelah perolehan awal aset tetap
Belanja untuk pengeluaran sesudah perolehan aset tetap dapat juga dimasukkan sebagai belanja
modal, jika memenuhi kriteria berikut:
1) Pengeluaran tersebut mengakibatkan bertambahnya masa manfaat, kapasitas, kualitas, dan
volume aset yang telah dimiliki,
2) Pengeluaran tersebut meneriuhi batasan minimal nilai kapasitas aset tetap.
3) Belanja lain-lain
Belanja lain-lain adalah pengeluaran anggaran untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa dan tidak
diharapkan berulang seperti penanggulangan bencana alam, bericana soual, dan pengeluaran
tidak terduga lainnya yang san diperlukan dalam rangka penyelenggaraan kewenangan
pemerintah pusat/daerah
3. Pengakuan Belanja dan Beban
a. Pengakuan belanja
Pengakuan merupakan penentuan terpenuhinya kriteria pencatatan suatu transaksi. Suatu unsur
diakui berarti unsur tersebut menjadi bagian yang melengkapi unsur aser, kewajiban, ekuitas,
pendapatan LRA, pendapatan LO, belanja, beban, dan pembiayaan yang tersaji dalam laporan
keuangan Ketentuan pengakuan belanja, antara lain:
1) Untuk pengeluaran kas dari rekening umum, belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas,
baik untuk transaksi SKPD maupun PPKD dengan pengesahan definitif dari BUD.
2) Untuk pengeluaran kas dari bendahara pengeluaran, belanja diakui pada saat terjadi
pertanggungjawaban atas pengeluaran yang sudah diverifikasi oleh PPK SKPD dan di sahkan oleh
pengguna anggaran (PA),
3) Untuk pengeluaran pada badan layanan umum (BLU) belanja diakui dengan mengacu pada
peraturan perundangan yang mengatur mengenai badan layanan umum (BLU).