Page 25 - E Modul (7).pdf
P. 25
KONSEP 2
AKAR
A. Struktur Akar
Berdasarkan asalnya, akar dibedakan menjadi dua macam, yaitu akar primer dan akar normal.
Akar primer tumbuh sejak embrio ingga tumbuhan mati dan fungsi menegakkan tumbuhan serta
menyerap air dan garam-garam mineral. Akar liar muncul dari batang, daun, dan jaringan lainnya,
dapat bersifat permanen atau temporer, serta dapat tumbuh mencapai tanah atau tidak sampai
menyentuh tanah. Akar liar berfungsi menyerap air atau mengalami modifikasi menjadi organ
untuk merayap, menopang, dan sebagai haustoria. Secara umum, akar terdiri atas tudung akar,
epidermis, kortks, endodermis dan stele.
1. Tudung akar terdapat pada ujung akar serta berfungsi melindungi promeristem dan membantu
penetrasi akar yang tumbuh kedalam tanah. Tudung akar tersusun dari sel-sel parenkim yang
hidup dan terkadang mengandung pati.
2. Epidermis terdiri atas sel-sel yang berdinding tipis dan tidak mengandung kutikula. Sel-se
epidermis didaerah dekat ujung akar akan berkembang menjadi rambut-rambut akar. Epidermis
pada akar yang sudah dewasa akan mengalami kerusakan dan fungsinya digantikan oleh
eksodermis.
3. Korteks tersusun dari sel-sel parenkim yang adang kala mengandung karbohidrat atau kristal.
Dinding sel pada lapisan terluar korteks mengalami penebalan oleh zat suberin dan
berdiferensiasi menjadi eksodermis.
4. Endodermis terdiri atas satu lapis sel yang struktur dan fungsinya berbeda dengan sel-sel
disekitarnya. Namun diantara sel-sel, ada sel yang tidak mengalami penebalan, yaitu sel peresap.
5. Stele akar merupakan bagian tengah dari akar yang terletak disebelah dalam endodermis. Stele
terdiri atas periskikel, berkas pembuluh, dan parenkim.
Struktur akar dikotil dan monokotil memiliki perbedaan, yaitu akar tumbuhan dikotil tidak
memiliki parenkim sentral, tetapi terdapat kambium dianatara xilem dengan floem. Sementara itu,
tumbuhan monokotil memiliki parenkim sentral, tetapi tidak memiliki kambium.
Gambar 2.1 Perbandingan struktur anatomi akar monokotil
dengan dikotil
18