Page 32 - E Modul (7).pdf
P. 32
(a) (b)
Gambar 3.1 (a) Daun lengkap dan (b) Daun tidak lengkap
Pada waktu akan runtuh warna daun berubah menjadi kekuningan dan akhirnya menjadi pirang.
jadi daun yang lebih tua, kemudian mati dan runtuh dari batang mempunyai warna yang berbeda
dengan daun yang masih segar. Pada pertulangan daun menurut besar kecilnya dibedakan atas ibu
tulang, tulang - tulang cabang dan urat-urat daun. Berdasarkan susunan tulang daun dibedakan
menjadi 4 antara lain yaitu:
1. Menyirip (pinnatus), jika anak daun tersusun seperti sirip pada kanan kiri ibu tangkainya.
2. Menjari (palmatus), seperti yang ditemukan pada daun kapas
3. Melengkung (cervinervis), seperti yang ditemukan pada daun genjer.
4. Sejajar (rectinervis), seperti yang ditemukan pada daun jagung.
Gambar 3.2 Bentuk-bentuk pertulangan daun
Permukaan daun biasanya sisi atas daun lebih hijau dibanding bagian bawah, berdasarkan kondisi
permukaan daun dibedakan menjadi :
1. Permukaan atas (adaksial) : permukaan atas daun biasanya lebih terang dan halus. pada
umumnya ini, seringkali terdapat stomata yang membantu dalam pertukaran gas, terutama
proses fotosintesis. Permukaan atas daun juga dapat memiliki karakteristik khusus, seperti
rambut-rambut halus atau bercak-bercak berwarna yang membantu melindungi daun dari
cahaya matahari berlebihan.
2. Permukaan bawah (abaksial) : permukaan bawah daun biasanya lebih kasar dan seringkali
memiliki lebih banyak stomata daripada permukaan atas. Stomata di permukaan bawah daun
membantu dalam transpirasi, yaitu proses kehilangan air dari daun. Selain itu, permukaan bawah
daun dapat memiliki beragam karakteristik seperti rambut-rambut penutup (trikoma) atau
kelenjar minyak yang menghasilkan senyawa-senyawa pelindung.
25