Page 13 - MERAKI KEHIDUPAN_Sukadi_Neat
P. 13

turun dari  mobil-mobil mewah. Penampilan dan pakaiannya
              menandakan para pejabat, pengusaha, dan bos-bos besar.
              Badrun berpikir kenapa ia tidak diundang. Mungkin Pak Broto
              lupa mengundangnya. Badrun bersiap akan datang ke pesta
              itu. Memakai sarung dan baju koko kebanggaannya. Tak lupa
              songkok hitam luntur  warnanya.  Badrun datang ke rumah
              Pak Broto.
                  Sampai depan  rumah, dari pintu  gerbang dihadang  dua
              orang lelaki tegap seperti satpam. Orang  itu  menanyakan
              apakah  Badrun membawa undangan. Kontan saja Badrun
              tidak  diizinkan masuk. Sempat terjadi ketegangan. Lalu
              Badrun  bergegas pulang. Ia  membuka  lemari, mencari jas
              pernikahannya dulu. Dilepaskannya sarung dan baju kokonya.
              Memakai jas yang agak kebesaran. Dengan  gaya seorang
              pengusaha Badrun mendatangi lagi rumah Pak Broto. Satpam
              yang menghadangnya tadi tersenyum ramah mempersilakan
              masuk ke ruang pesta. Wow, meja-meja makan berbagai

              hidangan komplet. Roti-roti mahal, buah-buahan lengkap.
              Badrun bingung mau makan yang mana. Sambil tersenyum
              kepada  para tamu, Badrun memasukkan makanan-makanan
              itu ke dalam kantong jasnya. “Yang diundangkan baju jas ini,”
              gumamnya. Badrun akan makan bersama anak dan istrinya di
              rumah.













                                                       Meraki Kehidupan | 3
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18