Page 365 - Gabungan
P. 365

istrinya mendukung keinginan anak itu, sehingga akhirnya anaknya


            belajar  fisika  antariksa.  Bank  "Nanyang  Development  Bank"-nya


            sudah  cukup  besar. Tapi  anaknya  tidak  mau  mengurusnya,  malah


            sibuk  dengan  urusan  antariksa.  Anaknya  sudah  punya  pekerjaan


            tetap di Amerika dan tidak mau pulang, seolah memandang rendah


            ayahnya yang tidak berpendidikan tinggi.


                Semakin dipikir, Bai Bowen semakin kesal. Seandainya anaknya


            belajar ekonomi, mungkin dia mau pulang ke Nanyang? Siapa yang


            akan  meneruskan  banknya  nanti  kalau  ia  sudah  tua?  Setelah


            beberapa  tahun  di  Amerika,  anaknya  sudah  beradaptasi  dengan


            budaya  setempat  dan  rasa  sayangnya  pada  orang  tua  sepertinya


            lebih tipis dibanding saat masih di Nanyang.


                Bai  Bowen  dan  istrinya  pergi  ke  Amerika  dengan  semangat,

            berharap anaknya akan dengan senang hati mengajak mereka jalan-


            jalan. Tapi  baru  dua  hari,  anak  dan  menantunya  sepertinya  sudah


            tidak berminat lagi, dan kedua orang tua ini seperti menjadi beban.


                Pagi hari, anak dan menantunya sarapan sendiri lalu pergi. Malam


            hari, mereka pulang, masak makanan kesukaan mereka, makan, lalu


            pergi  lagi,  seolah  lupa  bahwa  di  rumah  ini  masih  ada  orang  tua


            mereka! Kadang anaknya berkata pada ibunya:


                "Di  lemari,  rak,  dan  kulkas  banyak  makanan.  Bu,  silakan  ambil


            sendiri apa yang kalian suka."

                                                           365
   360   361   362   363   364   365   366   367   368   369   370