Page 43 - E-MODUL STEM BERBASIS CASE METHOD 2
P. 43
Campuran CO dan H 2 (gas sintesis) sangat penting secara komersial digunakan dalam
proses hidroformilasi dan untuk sintesis metanol. Karbon monoksida juga dibentuk bilamana
karbon digunakan dalam proses reduksi, misalnya, batuan fosfat menjadi fosfor, dalam
knalpot mobil, dan sejenisnya. Karbon monoksida juga dilepaskan oleh tanaman laut tertentu
dan terdapat secara alamiah di atmosfer.
T E C H N O L O G Y
TEKNOLOGI SISTEM DETEKSI KARBON MONOKSIDA BERBASIS
IoT
Karbon Monoksida (CO) merupakan polutan terbesar, terutama pada kota-
kota metropolitan. Gas CO tidak dapat terbentuk dari aktifitas alami, namun
bisa dihasilkan dari pembakaran yang tidak sempurna seperti pada kendaraan
bermotor yang tidak memiliki catalytic converter dan asap pabrik. CO sering
dijuluki “Silent Killer” karena sifatnya yang tidak berwarna dan tidak berbau.
Hemoglobin (Hb) dalam darah manusia yang bertugas untuk mengikat Oksigen
(O 2) dan mengedarkannya ke seluruh tubuh, akan lebih tertarik untuk mengikat
CO dikarenakan berat jenisnya yang lebih ringan.
Oleh karena sifatnya yang dapat mengganggu kinerja Hemoglobin di dalam
tubuh dalam mengikat Oksigen, CO dianggap sebagai polutan dan masuk ke
dalam golongan zat berbahaya. Penggunaan Internet of Things (IoT) dapat
digunakan untuk memonitor kualitas udara tentang peluang mendeteksi
keramaian berdasarkan tingkat kualitas udara.
Gambar 3.6 Rancangan Sistem Deteksi Karbon
Monoksida
Sumber: https://bit.ly/3Wl0Ic1
31