Page 35 - BA XII 3.2 Desa dan kota
P. 35

a. Tata  guna  lahan.  Pola  tata  guna  lahan  meliputi  pengaturan
                              penggunaan tanah dan ruang. Kepastian penggunaan tata guna lahan
                              merupakan faktor keteraturan struktur kota baik fisik maupun non-
                              fisik.
                           b. Ketersediaan  prasarana  dan  sarana,  menjadi  faktor  penunjang
                              perkembangan       daerah.     Ini   akan     menciptakan      kelancaran
                              aksesibilitas dan menarik investasi.
                           c. Hubungan antar daerah. Keberadaan suatu daerah akan tergantung
                              dengan daerah-daerah lain di sekitarnya, tidak ada daerah yang maju
                              tanpa keterkaitan dengan yang lain. Hubungan komplementer yang
                              saling menguntungkan akan berdampak terhadap kemajuan daerah.


               D. DAMPAK  PERKEMBANGAN  KOTA  TERHADAP  MASYARAKAT  DESA  DAN
                  KOTA
                         Kota  selalu  mempunyai  hubungan  erat  dengan  wilayah  sekitarnya.
                  Penduduk  kota  yang  terdiri  dari  pedagang,  pegawai  pemerintah  dan  swasta,
                  tukang-tukang, seniman, guru dan sebagainya, hidup dari hasil pertanian yang
                  dihasilkan oleh para petani di pedesaan. Penduduk kota sangat tergantung secara
                  ekonomis terhadap penduduk pedesaan. Demikian pula sebaliknya, penduduk
                  desa  mempunyai  ketergantungan  terhadap  perkotaan  terutama  menyangkut
                  sandang,  pangan,  dan  barang  jadi.  Timbulnya  pasar  bisa  menjadi  ajang
                  pertukaran kebutuhan antara penduduk desa dan kota.
                         Interaksi antara dua atau lebih daerah yang berbeda akan berpengaruh
                  pada  masing-masing  wilayah  sehingga  akan  memicu  terjadinya  perubahan.
                  Seberapa besar perubahan yang terjadi tergantung dari jarak, jumlah penduduk,
                  dan berbagai factor pendukung lainnya seperti sarana transportasi, komunikasi,
                  listrik, dan lain sebagainya.Pengembangan ekonomi daerah adalah suatu proses
                  di  mana  pemerintah  daerah  dan  masyarakatnya  mengelola  sumberdaya-
                  sumberdaya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah
                  daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan
                  merangsang perkembangan kegiatan ekonomi dalam wilayah tersebut.
               1.  Dampak Interaksi Desa-Kota
                       Interaksi  terjadi  karena  adanya  usaha  seseorang  atau  sekelompok  orang
                    untuk  memenuhi  kebutuhannya  yang  tidak  dapat  diusahakan  sendiri  atau
                    didapatkan dari tempat tinggalnya sendiri, sehingga memerlukan bantuan dari
                    orang  lain  yang  berada  di  tempat  lain.  Contohnya,  seorang  petani  di  daerah
                    pedesaan menghasilkan beras, namun untuk mendapatkan alat pertanian yang
                    dibutuhkannya  ia  harus  menjual  berasnya  ke  daerah  lain  dan  membeli  alat
                    pertanian  yang  diproduksi  oleh  industri  di  daerah  perkotaan.  Dalam  segala
                    aspek  kehidupan,  penduduk  dari  suatu  tempat  harus  berinteraksi  dengan
                    penduduk di daerah lain. Interaksi tersebut menyebabkan terjadinya hubungan
                    ekonomi, sosial, politik, budaya, pertahanan, dan keamanan.
                       Interaksi antar wilayah akan menimbulkan pengaruh sebagai berikut:
                    a.  Interaksi desa dengan desa
                              Berdasarkan  perkembangannya  desa  dikelompokkan  menjadi  desa
                       swadaya,  swakarya,  dan  swasembada.  Apabila  desa-desa  yang  saling
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40