Page 14 - Flipbook hukum bacaan mad
P. 14
D. Terbiasa Menerapkan Hukum Bacaan
Mad ‘Iwadh Mad Layyin, dan
Mad Aridh Lissukun
Membaca Al-Qur'an merupakan bukti keimanan seorang hamba
kepada Al-Qur'an. Membacanya bernilai pahala yang berlipat
ganda. Untuk mendapatkan keutamaan dalam membaca Al-
Qur'an, maka seorang mukmin haras dapat menjadikan membaca
Al-Qur'an sebagai kebiasaan harian. Dalam membaca Al-Qur'an
harus memperhatikan hukum tajwid, panjang pendek bacaan.
Hukum membaca Al-Qur'an dengan menggunakan aturan tajwid
adalah fardu'ain atau merupakan kewajiban pribadi, karenanya
apabila seseorang membaca Al-Qur'an tidak menggunakan ilmu
tajwid, hukumnya berdosa. Sebagai bukti keimanan kepada Al-
Qur'an, maka perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Selalu berupaya menyempatkan, meluangkan waktu, untuk
membaca Al-Qur'an meski hanya satu atau dua rukuk setiap
harinya. Kebiasaan ini menjadi rutinitas di antara kesibukan
hariannya.
2. Dalam membaca Al-Qur'an mengupayakan dengan bacaan
yang tartil, pelan, jelas, dan tidak terburu-buru.
3. Tidak tergesa-gesa untuk menyelesaikan bacaan sehingga
meninggalkan hukum bacaan Al-Qur'an. Membaca Al-Qur'an
dengan bacaan yang baik dan benar itu lebih baik daripada
salah membacanya.
4. Mencermati kaidah-kaidah bacaannya, baik yang menyangkut
hukum bacaan mad maupun yang lain. Terapkan ilmu tajwid
yang telah kalian kuasai dengan baik dan benar.
5. mulailah membaca Alquran dengan bacaan surah-surah
pendek seperti yang ada dalam juz 30
6. lakukan kebiasaan membaca Alquran semata-mata hanya
mencari ridho Allah SWT
7