Page 27 - e-modul
P. 27
22
Ternyata, kuat bunyi yang terdengar oleh telinga tidak berbanding lurus dengan
intensitas bunyi yang sebenarnya. Misalnya, jika intensitas awal bunyi adalah 10-5
Wm-2 dan kemudian ditingkatkan menjadi 2 x 10-5 Wm-2, telinga kita tidak akan
mendengar bunyi yang dua kali lebih kuat. Sebaliknya, telinga akan merasakan bunyi
yang hampir sama kuatnya. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi bunyi manusia tidak
bergantung secara langsung pada intensitas bunyi yang diukur. Karena jangkauan
intensitas bunyi yang dapat didengar oleh manusia sangat besar, maka diperlukan suatu
besaran yang dapat menyatakan intensitas dalam bilangan yang lebih kecil. Besaran ini
dikenal sebagai taraf intensitas bunyi atau Taraf Intensitas (TI). TI memberikan
pengukuran relatif terhadap intensitas bunyi, berdasarkan persepsi pendengaran
manusia. Dengan menggunakan TI, skala intensitas bunyi dapat diatur agar lebih sesuai
dengan persepsi pendengaran manusia.
b) Taraf Intensitas Bunyi
Taraf intensitas bunyi adalah logaritma perbandingan antara intensitas bunyi
dengan intensitas ambang pendengaran. Intesitas sebesar 10 dinamakan
intensitas ambang pendengaran, yaitu intensitas bunyi terkecil yang masih bisa
didengar oleh telinga manusia. Sementara itu, Intensitas bunyi sebesar 1
dinamakan intensitas ambang perasaan, yaitu intensitas bunyi terbesar yang masih
dapat didengar oleh telinga manusia tanpa rasa sakit.
Berikut persamaan taraf intensitas bunyi:
10
0 (23)
Keterangan :
TI = Taraf intensitas bunyi (dB decibel)
I = Intensitas bunyi (
= Intensitas ambang pendengaran 10
0
0
Jika terdapat beberapa sumber bunyi yang identik maka taraf intensitasnya menjadi :
E-MODUL GELOMBANG BUNYI

