Page 54 - LELUHUR BAPAK GUMUN
P. 54
3. Gas H2S (Hidrogen sulfida) merupakan gas beracun yang sangat berbahaya. Pada
konsentrasi rendah gas H2S memiliki bau telur busuk, namun pada konsentrasi tinggi bau
telur busuk tidak tercium lagi karena secara cepat gas H2S melumpuhkan sistem syaraf,
mematikan indra penciuman hingga mematikan seseorang yang menghirupnya. Bahkan,
terdapat informasi yang menyatakan bahwa ada tiga orang yang meninggal karena
menghirup gas H2S ketika melakukan pengeboran sumur. Selain dihasilkan melalui proses
pengeboran sumur, gas H2S juga bisa dihasilkan melalui proses pengeboran maupun
industri yang bergerak di bidang minyak bumi dan gas alam (migas), meskipun dalam
perkembangannya kegiatan operasi pengeboran migas telah menggunakan teknologi tinggi
namun tetap harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan kewaspadaan.
Pengeboran minyak bumi dan gas alam
Gas H2S dihasilkan dari proses pengeboran migas
Sumber: https://www.google.com Sumber: https://www.google.com
Salah satu cara yang digunakan untuk mengurangi serta memisahkan kandungan gas H2S
yang terdapat pada gas alam yaitu dengan cara mengalirkannya melalui larutan etanolamina
(HOCH2CH2NH2). Larutan etanolamina (HOCH2CH2NH2) merupakan salah satu senyawa
turunan amonia yang dapat bereaksi dengan hidrogen sulfida menghasilkan larutan
HOCH2CH2NH3HS.
Tahukah kamu, bahwa reaksi antara gas H2S dengan larutan etanolamina (HOCH2CH2NH2)
merupakan salah satu contoh dari reaksi asam Lewis dan basa Lewis. Berdasarkan uraian
peristiwa di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:
a. Tuliskan persamaan reaksi antara gas H2S dengan larutan etanolamina
(HOCH2CH2NH2) hingga menghasilkan larutan HOCH2CH2NH3HS!
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
E-modul Asam-Basa Berbasis SETS Terintegrasi Multipel Representasi 40