Page 29 - Buku Indana.cdr
P. 29
Apakah tata ruang wilayah juga mempengaruhi tingkat risiko bencana?
Penggunaan tata ruang wilayah yang tidak sesuai dengan kemampuan dan daya dukung
lingkungan yang menyebakan kerusakan terus-menerus dan menyebabkan terjadinya bencana.
Bagaimana dengan tata ruang wilayah di pulau Jawa? Sudahkah sesuai dengan daya dukung dan
kemampuan lingkungannya atau malah mengakibatkan kerusakan yang memicu bencana?.
Faktanya banyak wilayah di Jawa yang tata ruangnya masih buruk dan tidak sesuai dengan prinsip
pembangunan berkelanjutan. Pembangunan infrastruktur yang dilakukan malah menambah
potensi bahaya bukan mengurangi ancaman bencana.
Pulau Jawa yang merupakan wilayah padat penduduk dan rawan banjir sudah seharusnya
menerapkan konsep tata ruang yang berlandaskan prinsip kebencanaan. Permasalahan banjir
di Jawa tidak terlepas dari kerusakan pada Daerah Aliran Sungai (DAS) dan pesisir, jadi perlu
kebijakan dalam tata ruang kota yang mengatur daerah tersebut sehingga ancaman banjir dapat
dikurangi. Kebijakan yang diterapkan dapat berupa bentuk adaptasi dalam menghadapi banjir,
seperti pembangunan bangunan air untuk mencegah banjir dan kekeringan, penghijauan di daerah
pesisir untuk mengurangi abrasi dan pasang air laut, pemindahan pemukiman di daerah yang tidak
rawan bencana, peraturan perilaku masyarakat yang mengurangi pemompaan air tanah di daerah
pesisir. Dengan diketahui berbagai macam ancaman bencana di daerah DAS dan pesisir, maka akan
mempermudah tindakan adaptasi untuk mengatur tata ruang wilayah yang perlu dilakukan
sehingga pembangunan infrasturktur dan perencanaan tata ruang wilayah berfungsi ganda, tidak
merusak dan bahkan tidak memacu ancaman bencana.