Page 7 - 37 Masalah Populer
P. 7

امف   ةسماخلا   ةئاملا   ىلاوح   اهيحاونو   ةبطرق   ىفو   ،ريثكب   هلبقو   لبنح   نب   دمحأ   نمز   ماشلا   ىف   اميدق   لمعلا   هيلع   ىرج   نيقلتلا   نإ
                 ةمامأ   ىبأ   ثيدح   نأ   ركذو    ،    هوزاجأ   نيذلا   ةلبانحلاو   ةيعفاشلاو   ةيكلاملا   نم   ءاملعلا   ضعب   ركذو    ،    سلدنلأا   ةبكن   ىلإ   اهدعب
                                                                حيحص   هدانسإ  "   صيخلتلا    "  ىف   لاق   رجح   نبا   ظفاحلا   نكل    ،    فيعض

               Sesungguhnya talqin telah dilaksanakan di negeri Syam sejak zaman Imam Ahmad bin Hanbal
               dan  lama  sebelumnya,  juga  di  Cordova  (Spanyol)  dan  sekitarnya  kira-kira  abad  ke  lima  dan
               setelahnya hingga sekitar Andalusia.  Beberapa ulama dari kalangan Mazhab Maliki, Syafi’i dan
               Hanbali  membolehkannya.  Hadits  riwayat  Abu  Umamah  adalah  hadits  dha’if,  akan  tetapi  al-
                                                                                       12
               Hafizh Ibnu Hajar berkata dalam kitab Talkhish al-Habir: sanadnya shahih .



               Pendapat Syekh ‘Athiyyah Shaqar Mufti Al-Azhar (1914 – 2006M) :
                                                                                    13
                              .    هنم   انام   لاف   ،ةربعو   ةركذت   ءايحلأا    هب    اعتني  لب      ،    تاوملأا   لاو   ءايحلأا   رضي    لا    لمعلا   اذه   نأ

               Talqin tidak memudharatkan bagi orang yang masih hidup dan orang yang sudah wafat, bahkan
               memberikan manfaat bagi orang yang masih hidup, sebagai peringatan dan pelajaran, maka tidak
               ada larangan membacakan talqin untuk mayat .
                                                            14
                       Jika menerima perbedaan dengan sikap berlapang dada, tentulah pendapat para ulama di
               atas sudah cukup. Tapi jika yang dibangkitkan adalah semangat fanatisme golongan, seribu dalil
               tak pernah cukup untuk memuaskan hawa nafsu.


                       Ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan:

               Pertama,  buku  ini  membahas  masalah-masalah  yang  populer  di  tengah  masyarakat.  Bahkan
               menghabiskan energi hanya untuk membahas masalah-masalah yang sudah tuntas dibahas ulama
               berabad-abad silam, contoh kasus adalah masalah Talqin di atas. Andai dibahas, mubadzir. Tidak
               dibahas,  ummat  bingung.  Saya  memilih  mubadzir,  semoga  Allah  mengampuni  saya  atas
               perbuatan mubadzir ini. Karena ada orang-orang yang memancing saya untuk berbuat mubadzir.

                        Wafat di Tanger pada tahun 1992M.
                       12  Majallah al-Islam, jilid.III, edisi.X.
                       13  Syekh ‘Athiyyah Shaqar, lahir di Bahnbay, kawasan Zaqaziq, Provinsi Syarqiyyah, Mesir, pada hari
               Ahad 4 Muharram tahun 1333H, bertepatan dengan 22 November 1914M. memperoleh ijazah al-‘Alamiyyah dari
               al-Azhar Mesir pada tahun 1943M. Dosen Pasca Sarjana Kajian Islam dan Bahasa Arab Universitas Al-Azhar pada
               tahun 1970M. Pimpinan Majma’ al-Buhuts al-Islamiyyah (Lembaga Riset Islam). Ketua Majlis Fatwa al-Azhar.
               Kunjungan ilmiah ke berbagai negara, diantaranya Indonesia tahun 1971M, Libia tahun 1972, Bahrein 1976M, al-
               Jaza’ir 1977M.Kunjungan ke negara-negara lain seperti Senegal, Nigeria, Benin, Amerika, Pakistan, Banglades,
               Prancis, Inggris, Brunei Darussalam, Uni Sovyet dan Malaysia. Penghargaan yang diperoleh: Nobel al-Majlis al-
               A’la li asy-Syu’un al-Islamiyyah, Wisam al-‘Ulum wa al-Funun min ath-Thabaqah al-Ula tahun 1983M. Wafat di
               Kairo pada 9 Desember 2006M. Diantara karya ilmiah beliau: ad-Da’wah al-Islamiyyah Da’wah ‘Ilmiyyah, Dirasat
               Islamiyyah li Ahamm al-Qadhaya al-Mu’ashirah, ad-Din al-‘Alamy wa Manhaj ad-Da’wah Ilaihi, al-‘Amal wa al-
               Ummar fi Nazhr al-Islam, al-Hijab wa ‘Amal al-Mar’ah, al-Babiyyah wa al-Baha’iyyah Tarikhan wa Madzhaban,
               Fann Ilqa’ al-Mau’izhah, al-Usrah Tahta Ri’ayat al-Islam.
                         Fatawa al-Azhar, juz.VIII, hal.303.
                       14

                                                              7
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12