Page 116 - KSP SMP NEGERI 4 SERIRIT
P. 116
Gambar. 3. Kegiatan Pengukuran
h) Pengukuran dengan satuan baku dan tak baku, misalnya dengan melakukan kegiatan
pengukuran panjang meja dengan pensil. Dalam kegiatan tersebut artinya
membandingkan panjang meja dengan panjang pensil. Panjang yang digunakan
adalah sebagai besaran. Sesuatu yang dapat diukur dan dapat dinyatakan dengan
angka disebut besaran, sedangkan pembanding dalam suatu pengukuran disebut
satuan. Satuan yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan hasil yang sama
atau tetap untuk semua orang disebut satuan baku. Sedangkan satuan yang digunakan
untuk melakukan pengukuran dengan hasil yang tidak sama untuk orang yang
berlainan disebut satuan tidak baku. Contoh mengukur dengan satuan baku adalah
mengukur panjang sebuah meja menggunakan penggaris, dengan satuan panjang
dalam meter. Sedangkan contoh mengukur dengan satuan tidak baku adalah
mengukur panjang sebuah meja menggunakan jengkal atau kaki, dengan satuan
panjang dalam jengkal atau kaki.
Gambar. 4. Satuan Baku Gambar. 5. Satuan Tidak Baku
i) Pentingnya satuan baku: menjadi kesepakatan bersama, digunakan secara umum di
seluruh dunia dan menghasilkan ukuran yang sama oleh siapapun, dimanapun, dan
kapanpun.
j) Konversi satuan yaitu mengubah suatu sistem satuan ke sistem satuan yang lainnya.
Untuk mengonversi atau mengubah dari suatu satuan ke suatu satuan yang lainnya
dapat digunakan baik untuk satuan panjang, waktu, dan massa.
k) Pengukuran dapat dilakukan terhadap besaran benda-benda, tidak hanya benda mati
(misalnya, massa kelinci, panjang telinga kelinci, suhu kelinci, dan lain-lain). Contoh
bukan besaran IPA: cinta, keadilan, rasa sayang, dan lain-lain.
Gambar. 6. Alat Ukur