Page 15 - media siap sempro sempro_Neat
P. 15
Gambar 1.3 Struktur hidung
https://www.innerbody.com/anatomy/respiratory
Selain dari hidung, udara juga bisa masuk dan keluar dari mulut. Misalnya
ketika ngos-ngosan atau saat hidung sedang mampet tersumbat karena pilek dan
flu. Di atas rongga hidung terdapat epitel penciuman yang dikhususkan untuk
menghasilkan indra penciuman. Seperti semua epitel, jauh di dalam epitel
penciuman terdapat neuron, yang menghantarkan sinyal sensorik ke otak. Saat
udara mengalir melalui hidung dan trakea, itu dihangatkan hingga mencapai suhu
tubuh dan dibasahi oleh penguapan dari lapisan. Perlindungan juga diperlukan
terhadap material yang terbawa masuk udara, yang mungkin termasuk debu,
pasir, serbuk sari, jamur spora, bakteri dan virus. Semuanya merupakan ancaman
potensial untuk berfungsinya paru-paru. Partikel lebih besar
dari sekitar 5–10 μm terperangkap di rambut di dalamnya hidung dan lendir yang
melapisi saluran hidung dan saluran udara lainnya.
Faring
Faring berfungsi menyalurkan aliran udara dari hidung dan mulut untuk
diteruskan ke trakea Faring merupakan persilangan tempat jalur udara dan
makanan bertemu. Udara yang masuk dari rongga hidung selanjutnya menuju ke
faring. Faring merupakan saluran dengan panjang sekitar 13 cm dari choane
sampai pangkal tenggorokan. Faring memiliki otot yang tersusun dalam dua
lapisan, otot-otot melingkar pada lapisan luar dan longitudinal pada lapisan
dalam. Faring dibagi menjadi tiga bagian yaitu nesofaring, orofaring, dan
laringofaring.
Flipbook Sistem Pernapasan Kelas XI/Fase F 4