Page 118 - Makhraj dan Shifat Yahdi, Lc
P. 118

118        ITQAN WA TAJWID  Makhorijul Huruf Was Shifat                                             Yahdi Jaisy


                                                219
                 C.  Takrir (getaran) Huruf Ra

                           Sebagian ulama tajwid membagi cara bacaan takrir Ra menjadi 2 macam, ada yang
                     tercela (madzmum) karena getaran berlebihan dapat melahirkan huruf Ra berkali-kali dan
                     ada yang terpuji (mathlub) karena getaran Ra yang tidak berlebihan. Untuk itu penyusun
                     menyimpulkan seperti yang akan disebutkan di bawah ini, yaitu:

                                      ْ
                                   ٌ ْ ُ َ
                     1.  Dilarang ( مومذم)
                             Menurut sebagian besar ulama qiro’at, yaitu dengan berlebihan pada getaran
                        (takrir) huruf Ra. Hal ini dikarenakan akan melahirkan bunyi getaran “ra-ra” yang
                        lain dan hal ini tidak dibolehkan, apalagi ketika huruf Ra’ bertasydid.

                                                                                          220
                        Imam Ibnu Al Jazary berkata dalam Al Muqoddimah Al Jazariyyah
                                                                َ
                                       ُ َ َ ُ َ  ً ْ ْ َ     ْ  َ
                                         ددشت اذإ اريركت  ّ فخأو   -       ........ ........... ......... .......
                                                ّ
                                                     ّ
                        Syaikh Al-Ja’bariy berkata: Cara untuk selamat dari berlebihan pada getaran Ra’
                        adalah orang yang melafadzkan huruf Ra’ harus menempelkan punggung lidahnya ke
                        langit-langit dengan sempurna sekali saja, dan tiap kali bergetar, ucapkanlah Ra sekali.
                        (kitab Al Ali’us Sunniyah Syarh Al Muqoddimah Al Jazariyyah, halaman: 362)

                                         ُ
                                      ٌ ْ ْ َ
                     2.  Dibolehkan ( بولطم)
                             Yaitu bergetar lidah dengan sekali saja tanpa berlebihan dan hal ini menjadi sifat
                        yang harus ada pada huruf Ra’ supaya tidak melahirkan bunyi getaran “ra-ra” yang
                        lain. (pendapat ini yang paling kuat).

                           Sebagian ahli ilmu menjadikan sifat takrir huruf Ra’ bukan berarti diterima secara
                     ucapan/bacaan. Akan tetapi sifat takrir adalah yang harus dihindari, dalam hal ini justru
                     kebalikan dari sifat-sifat huruf yang mestinya dipraktekkan pada setiap huruf hijaiyyah
                     sesuai dengan sifat-sifatnya, bukan malah menghindarinya.


                 D.  Cara Menghindari Takrir Ra berlebihan     221

                     Hal ini bisa ditangani dengan cara:

                     •  Membuat  celah  kecil  pada  tengah  ujung  lidah,
                        sehingga  sebagian  aliran  suara  keluar  dari  celah
                        tersebut pada makhraj.

                     •  Suara  pun  tidak  tertahan  dengan  sempurna  atau
                        mengalir semua dengan sempurna, inilah 2 sifat yang
                        ada  pada  huruf  Ra’,  yang  disebut:  Bainiyyah  dan
                        Inhirof.


                                                         ۞ ۞ ۞




                  219  Dirosat Makharijul Huruf Was Sifat. Hal. 177
                  220  Mandzumah Al Muqoddimah Al Jazariyyah. Hal. 5 bait ke 43
                  221
                     Taisirurrohman Fi Tajwidil Qur’an. Hal. 104

                  يراخبلا   هاور                          ُهمّلَعو   َنآرُقلا  َملعت َ       نَم  مُكرْيَخ    :    )ملسو هيلع للها ىلص(   لوسرلا لاق
                                                                   ّ
   113   114   115   116   117   118   119   120   121   122   123