Page 3 - Soal Praktikum Akuntansi Daring - UJ Sobatku
P. 3
B. Kebijakan Akuntansi
Sebagai bagian pengimplementasian akuntansi untuk entitasnya sendiri, Mas Rafif
menerapkan sistem akuntansi berpijak pada fungsi akuntansi sebagai penyedia informasi
keuangan sesuai dengan faktanya. Berikut ini deskripsi kebijakan umum akuntansi yang
diterapkan di UJ. SOBATKU yang diharapkan membantu staf akuntansi dalam pencatatan
akuntansinya:
1. Pencatatan menggunakan sistem pencatatan berpasangan; Sistem berpasangan ini
menuntut pencatatan dilakukan di sisi debit dan sisi kredit secara seimbang dalam total
nilai moneternya.
2. Periode akuntansi adalah 1 tahun, mulai dari 1 Januari s/d 31 Desember, dan pencatatan
akuntansi memanfaatkan aplikasi SIDEK Akuntamatika.
3. Transaksi perusahaan dimugkinkan berupa murni-barter maupun semi-barter.
Pencatatan harus dilakukan berlandas fakta atas dana yang terjadi. Sebagai contoh, di
transaksi murni-barter yang tidak melibatkan kas maka dilarang untuk mencatatnya di
akun Kas.
Ilustrasi 3.1: 3 Mei 2018 UJ. SOBATKU bertransaksi dengan agen kebersihan UJ. RAPI.
Kesepakatan transaksi adalah sebagai berikut: hari ini UJ. SOBATKU memberi jasa
konsultasi ke UJ. RAPI senilai Rp1.500.000. Sebagai pembayarannya, UJ. RAPI
membersihkan rukan (rumah kantor) dan mendesain ruang kerja UJ. SOBATKU dengan
nilai kesepakatan yang sama, yaitu Rp1.500.000. Semua jasa diselesaikan hari ini. Tidak
ada penyerahan kas, dan tidak ada utang-piutang yang terbentuk dari transaksi tersebut.
Biaya kebersihan dan desain ruang kerja ditampung di akun Biaya lain-lain oleh akuntansi
UJ. SOBATKU karena tidak ada akun yang tepat untuk menampung jenis biaya
kebersihan tersebut.
03/05 Biaya lain-lain Rp500.000
2018 Penghasilan usaha Rp500.000
4. Pencatatan pada dasarnya menerapkan sistem Akrual, baik selama periode berjalan
maupun pada akhir periode dalam rangka penyusunan laporan keuangan (sistem Murni
Akrual). Karena pertimbangan kepraktisan, pengakuan biaya utilitas (listrik, telepon, &
air), dan biaya transportasi (pembelian tiket kereta dan bahan bakar) diakui sebagai biaya
|LEMBAGA PELATIHAN DAN KONSULTASI AKUNTANSI