Page 24 - Koloid XI IPA
P. 24
Oleh karena itu, prinsip penetralan muatan partikel koloid dapat
digunakan untuk menurunkan kestabilan koloid dengan cara
penggumpalan, proses tersebut dikenal dengan istilah koagulasi.
Koagulasi (penggumpalan) merupakan peristiwa
pengendapan partikel-partikel koloid sehingga fase terdispersi
terpisah dari medium pendispersinya. Koagulasi terjadi karena
hilangnya kestabilan untuk mempertahankan partikel-partikel
koloid agar tetap tersebar di dalam medium pendispersinya.
Hilangnya kestabilan koloid ini disebabkan karena adanya
penetralan muatan ataupun pelucutan muatan partikel koloid
yang mengakibatkan terjadinya penggabungan partikel-partikel
koloid menjadi suatu kelompok/agregat yang lebih besar.
Penggabungan ini terjadi karena adanya gaya kohesi antar
partikel koloid. Jika ukuran agregat partikel koloid sudah
mencapai ukuran partikel suspensi, maka terjadilah koagulasi.
Contoh proses-proses yang memanfaatkan sifat koagulasi dari
koloid:
Pengolahan karet dari bahan mentahnya (lateks) dengan
koagulasi berupa asam format
Proses penjernihan air dengan
menambahkan tawas
Proses terbentuknya delta di
muara sungai
Pembuatan keju dengan
penambahan rennet (zat
tertentu) kedalam susu, yang
dapat menstabilkan dispersi
koloid dan menyebabkan susu Gambar 2.9 Proses Pembuatan
menggumpal. Proses keju Cheddar
Sumber:
pembuatan bisa dilihat pada www.anggitaramani.com
Gambar 2.9.
Kelas XI SMA/MA
20