Page 7 - MUTIARA HIKMAH AKHIRAT 2
P. 7
Mutiara Hikmah
Kehidupan Akhirat 2
PROSES TAHAPAN AKTIVITAS
HARI KIAMAT
Proses tahapan aktivitas hari kiamat dijelaskan di dalam Al Qur’an ada beberapa kegiatan
yaitu sebagai berikut :
Tahap ke 1.
Hari kiamat diawali dengan proses sakaratul maut kematian manusia
yang mati bersamaan pada saat itu, pada detik itu diseluruh dunia.
Berilah mereka peringatan dengan hari yang dekat (hari kiamat, yaitu) ketika
hati (menyesak) sampai di kerongko-ngan dengan menahan kesedihan. Orang-
orang yang zalim tidak mempunyai teman setia seorangpun dan tidak (pula) mempunyai
seorang pemberi syafa`at yang diterima syafa`atnya. (Al Qur’an surat (40) Al Mu’min
ayat 18)
Maka mengapa ketika nyawa sampai di kerongkongan, padahal kamu ketika itu
melihat, dan Kami lebih dekat kepada-nya daripada kamu. Tetapi kamu tidak
melihat, maka mengapa jika kamu tidak dikuasai (oleh Allah)? Kamu tidak mengembalikan
nyawa itu (kepada tempatnya) jika kamu adalah orang-orang yang benar ?
(Al Qur’an surat (56) Al Waaqiah ayat 83-87)
Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu
selalu lari daripadanya. Dan ditiuplah sangkakala. Itulah hari terlaksananya
ancaman. Dan datanglah tiap-tiap diri, bersama dengan dia seorang malaikat
penggiring dan seorang malaikat penyaksi. Sesungguhnya kamu berada dalam
keadaan lalai dari (hal) ini, maka Kami singkapkan daripadamu tutup (yang menutupi)
matamu, maka penglihatanmu pada hari itu amat tajam. Dan yang menyertai dia berkata:
"Inilah (catatan amalnya) yang tersedia pada sisiku". (Al Qur’an surat (50) Qaaf ayat
19-23)
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari
kiamat sajalah disempurnakan pahala-mu. Barangsiapa dijauh-kan dari neraka dan
dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak
lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. (Al Qur’an surat (03) Ali ’Imran
ayat 185)
Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun
kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh
kebaikan, mereka mengatakan: "Ini adalah dari sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa
sesuatu bencana mereka mengatakan: "Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)".
Katakanlah: "Semuanya (datang) dari sisi Allah". Maka mengapa orang-orang itu (orang
munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun? (Al Qur’an surat
(04) An Nisaa ayat 78)
1